Pemilik Mobil di Lokasi Kericuhan Durin Sembelang Bantah Ada Narkoba di Dekat Mobilnya
Selain jatuhnya korban luka, kericuhan di salah satu warung Desa Durin Simbelang mengakibatkan beberapa kendaraan rusak parah. Salah satunya yakni Avanza BK 1408 JU milik David Kaban.
Mobil pria 28 tahun itu mengalami ringsek di seluruh bagiannya. Tidak hanya itu, empat unit ban mobil tersebut juga dikatakan digembosi menggunakan sangkur. David mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juga akibat kerusakan mobil miliknya.
Mobil saya sudah empat hari parkir di lokasi ini. Yang lain yang saya sesalkan, batre mobil saya hilang, speaker mobil saya dan sepatu saya berada di mobil juga hilang. Sampai saat ini belum ada penyelesaian sama pihak TNI perihal kerusakan mobil saya. Belum ada hitam di atas putih,” ungkapnya saat ditemui di lokasi kericuhan, Minggu (2/2/25).
David juga menyayangkan perihal statement yang menyatakan bahwa di dekat mobilnya ditemukan barang bukti narkoba. Atas informasi itu, David mengaku malu dengan keluarga besarnya. Ia juga akan mempertimbangkan perdamaian yang sebelumnya telah dibicarakan dengan oknum TNI.
Baca juga : Menggaruk Kulit Tidak Selalu Baik, Justru Dapat Memicu Peradangan
Kemarin ada pembicaraan mau damai. Tapi sekarang saya mempertimbangkannya. Karena ada pernyataan yang beredar di media sosial bahwasannya penemuan narkoba di sebelah mobil saya. Saya bantah, itu tidak ada,” tegasnya.
Pria bertubuh gempal itu pun masih menunggu klarifikasi ulang yang menyatakan bahwa barang bukti narkoba ditemukan di dekat mobil miliknya.
Saya berencana akan membuktikan semua ini dengan membuat laporan di Denpom. Kalau bisa mereka mengklarifikasi bahwasannya narkoba itu tidak ditemukan di dekat mobil saya, agar saya bisa mengingat nama baik saya dengan keluarga. Jadi ada pertimbangan saya untuk berdamai,” tutupnya.
bantahan dari pemilik mobil di lokasi kericuhan Durin Sembelang menambah dinamika dalam peristiwa ini. Ia menegaskan bahwa tidak ada narkoba di dekat kendaraannya, seperti yang sempat dispekulasikan. Sementara itu, pihak berwenang masih terus menyelidiki kejadian tersebut untuk memastikan fakta yang sebenarnya.
Publik pun diharapkan tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya menunggu hasil penyelidikan resmi sebelum menyimpulkan sesuatu. Kejelasan dan transparansi dari aparat hukum diharapkan dapat menjawab berbagai pertanyaan yang muncul di masyarakat.