Pemetaan Rawan Bencana Jadi Kunci Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan di Toba
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Toba melaksanakan focus group discussion lintas sektoral OPD untuk pemetaan, penyusunan kajian risiko bencana dan perencanaan pembangunan di Kabupaten Toba.
Dibaca Juga : Lima Siswa SMA Tersesat di Gunung Simbolon Berhasil Dievakuasi, Status Kawasan Jadi Sorotan
Kepala BPBD Toba, Sikkat Sitompul mengatakan, penyusunan kajian risiko bencana merupakan kegiatan pelayanan informasi rawan bencana yang harus diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Toba sesuai dengan Permendagri nomor 101 tahun 2018 tentang urusan bencana daerah kabupaten-kota.
“Takutnya jika tidak dilakukan pemetaan kajian risiko bencana, pembangunan yang akan dilaksanakan di satu daerah yang rentan bencana akan merugikan semua pihak, selain korban juga materi,” ujar Sikkat, Selasa (18/11/2025).
Menurut Sikkat, adapun maksudnya untuk meningkatkan efektifitas manajemen bencana untuk para pengambil keputusan dan para pelaku penanggulangan bencana di daerah dalam rangka mengurangi risiko atau dampak yang ditimbulkan dari bencana.
“Sehingga nantinya mampu memahami dan mengidentifikasi risiko bencana di wilayah Kabupaten Toba, sebagai dasar dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah,” katanya.
Kepala BPBD Toba juga menerangkan luas kelas kemiringan lahan di Kabupaten Toba seperti Kelas kemiringan datar seluas 35.553, 40 hektare; Kelas kemiringan landai seluas 85.530 hektare; Kelas kemiringan agak curam seluas 34.932,80 hektare; Kelas kemiringan curam seluas 45.320 hektare; Kelas kemiringan sangat curam seluas 29.329,80 hektare.
Dibaca Juga : PKL di Jalan Patuan Nagari Ditertibkan, Wajah Kota Siantar Mulai Tertata
Sementara wilayah Kabupaten Toba berada diketinggian 0 hingga 1.500 meter diatas permukaan laut (mdpl) luasnya berbeda-beda yaitu 0-400 mdpl seluas 182.211,56 hektare; 401-800 mdpl seluas 40.119,69 hektare; 801-1.000 mdpl seluas 7.473,47 hektare; dan 1.001-1.500 mdpl seluas 861,32 hektare.






