Pembangunan Jembatan Porsea Disorot Sejumlah Masyarakat
Proyek pembangunan jembatan di Kecamatan Porsea dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mendapat sorotan warga.
Sekretaris LSM Khatulistiwa, Sogar Manurung memenuhi batas waktu pekerjaan jembatan apakah sudah sesuai dengan kontrak pekerjaan atau belum. Sebab, di papan proyek dituliskan lama pelaksanaannya sekitar 210 hari kalender.
Menurut dia, pekerjaan dilakukan tidak bertahan lama setelah nomor kontrak keluar dengan nomor : HK.02.01/Bb2.Wil2.S2.6/03/2024 dan secara kasat mata pekerjaan sudah dimulai di bulan Juli 2024 oleh rekanan.
“Jika dihitung sejak bulan Juli 2024 – Februari 2025 sudah delapan bulan berjalan. Sampai bulan Maret saya pastikan pekerjaan tidak akan rampung,” ujar Sogar, Kamis (6/2/25).
Demikian juga dengan transparansi dari proyek tersebut tidak ditampilkan. Rupanya, papan proyek kadang dibuat, namun beberapa hari kemudian sudah hilang.
“Juga sulitnya mendapatkan informasi tentang proyek tersebut. Sepertinya lemahnya pengawasan dari pihak terkait karena di lapangan hanya pekerja proyek saja tanpa didampingi pengawas proyek menjadikan proyek kadang dikerjakan, kadang tidak,” tutupnya.
Nantinya, keterlambatan pekerjaan juga berdampak terhadap kenyamanan masyarakat. Misalnya, pengendara harus merasakan abu yang terjadi akibat pengerjaan proyek.
“Dampak dari abu bisa berakibat pada gangguan saluran pernafasan atau Infeksi saluran pernafasan (ISPA). Apalagi saat ini sudah memasuki musim kemarau,” tukasnya.
Untuk itu kita berharap pihak kementerian PUPR turun kelapangan melihat proyek tersebut. Mereka juga memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat sebenarnya proyek tersebut kapan batas penyelesaiannya.
Sorotan masyarakat terhadap pembangunan Jembatan Porsea mencerminkan pentingnya transparansi dan kualitas dalam proyek infrastruktur. Warga berharap agar pembangunan jembatan ini benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi kelancaran transportasi dan perekonomian di wilayah tersebut.
Baca juga : Sederet Fakta Dukun Cabuli Bocah Lelaki di Labura Modus Penyempurnaan Obat
Berbagai keluhan mengenai material, proses pengerjaan, dan waktu penyelesaian menjadi perhatian utama. Mereka menginginkan adanya pengawasan ketat dari pemerintah dan pihak terkait agar proyek ini tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga memiliki kualitas yang baik dan tahan lama.
Sementara itu, pihak kontraktor dan pemerintah daerah berjanji akan menindaklanjuti semua masukan dari masyarakat. Mereka memastikan bahwa proyek ini tetap sesuai dengan standar teknis yang telah ditetapkan dan akan diawasi secara ketat hingga selesai.
Ke depannya, masyarakat berharap ada keterbukaan lebih lanjut mengenai perkembangan proyek ini, termasuk laporan mengenai penggunaan anggaran dan progres pembangunan. Dengan komunikasi yang baik antara pihak pelaksana dan warga, diharapkan kepercayaan terhadap proyek ini tetap terjaga dan hasilnya bisa dirasakan secara nyata oleh masyarakat sekitar.
Jembatan Porsea diharapkan dapat segera rampung dan memberikan manfaat besar bagi mobilitas warga serta pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.






