Tragis, Pemancing dari Simalungun Hanyut dan Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Bah Bolon
Seorang pemancing asal Nagori Bahal Batu, Kecamatan Huta Bayu Raja, Simalungun, ditemukan tewas setelah dilaporkan hanyut lima hari sebelumnya. Korban pemancing yang diketahui bernama Charles Rudianto Siregar (52) ditemukan tak bernyawa di aliran Sungai Bah Bolon, tepatnya di bawah pohon kelapa sawit di pinggir aliran sungai Nagori Sidotani, Kecamatan Bandar Masilam.
Dibaca juga : Konflik Warga di Siantar Selatan Berakhir Damai, Berkat Problem Solving Bhabinkamtibmas
Kasi Humas Polres Simalungun, AKP Verry Purba, dalam keterangannya pada Sabtu (11/1/2025), mengatakan bahwa korban hilang sejak Senin (6/1/2025) saat bersama dua rekannya hendak menyeberangi sungai untuk memancing. Saat dua rekannya berhasil menyeberang, Charles justru terseret arus sungai dan hanyut.
Pencarian yang dilakukan selama lima hari membuahkan hasil ketika seorang warga bernama Sucipto mencium bau tidak sedap di sekitar lokasi. Sucipto kemudian mendekat dan menemukan jasad Charles tergeletak di pinggir sungai. Ia segera melapor kepada masyarakat sekitar dan informasi tersebut diteruskan ke Polsek Perdagangan.
Menurut keterangan saksi, terakhir terlihat sedang memancing di tepi sungai yang berada di Kecamatan Raya Kahean. Namun, hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut membuat debit air sungai meningkat drastis. Diduga, korban terpeleset dan tidak mampu menyelamatkan diri dari derasnya arus.
Tim SAR gabungan bersama warga setempat segera melakukan pencarian begitu laporan diterima. Setelah pencarian intensif selama 12 jam, jasad korban ditemukan sekitar 2 kilometer dari lokasi awal dilaporkan hilang.
“Korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa, tersangkut di bebatuan sungai. Proses evakuasi cukup sulit mengingat derasnya arus dan medan yang licin,” ujar Kapolsek Raya Kahean, AKP Verry Purba
Pihak keluarga korban yang datang ke lokasi evakuasi tak kuasa menahan tangis. Mereka menyatakan bahwa Charles memang sering memancing di area tersebut, meskipun kondisi sungai sering dianggap berbahaya oleh warga setempat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun, Arif Tambunan, mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai, terutama saat musim hujan. “Kami mengingatkan warga agar menghindari kegiatan yang berisiko di dekat sungai yang debit airnya sering naik secara tiba-tiba,” tegasnya.
Dibaca Juga : Pohon Tumbang di Jalur Medan-Berastagi, TNI-Polri Evakuasi untuk Kembalikan Akses
Jasad korban telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan keselamatan saat berada di kawasan rawan bencana seperti sungai.