Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Peluru Senapan Angin Tembus Leher Remaja di Medan Marelan, Korban Tengah Jualan Kepiting

Peluru Senapan Angin Tembus Leher Remaja di Medan Marelan, Korban Tengah Jualan Kepiting

Iwa (14), warga Jalan Young Panah Hijau, Kecamatan Medan Marelan, hampir saja meregang nyawa setelah lehernya tertembak senapan angin saat melintas di kawasan Medan Labuhan.

Dari informasi yang diperoleh wartawan, Rabu (12/11/2025), orang tua korban, Yayuk (39), menyebutkan bahwa sore itu korban Iwa seperti biasa hendak menjual kepiting hasil tangkapan mereka.

Namun nahas, ia menjadi sasaran sejumlah pemuda dari seberang sungai yang membuat onar.

Leher Iwa ditembus peluru yang dilepaskan dari senapan angin. Seketika suasana menjadi mencekam, terlebih saat Iwa muntah darah dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.

“Anak saya hari Minggu (9/11/2025) kemarin mau pergi jual kepiting. Jadi dia jemput temannya. Kebetulan di seberang ada anak-anak muda bawa senapan. Itulah kena anak saya. Terkejut dia waktu kena itu, kami pun terkejut. Padahal tak ada perang (tawuran) di sana. Ternyata benar, orang seberang sungai yang menembak. Jaraknya sekitar 50 meter dari anak saya,” kata Yayuk.

Saat itu suasana mendadak berubah menjadi mencekam. Iwa meringis kesakitan bahkan sampai muntah darah.

Baca Juga : Polisi Tangkap Pria Pemalak Proyek di Medan Petisah, Diduga Gunakan Ancaman Kekerasan

“Setelah lehernya kena peluru, dia muntah darah, lemas, lalu kami larikan ke rumah sakit. Kami sudah debar kali, kami kira anak kami sudah terbunuh. Sudah carut-marut pikiran kami,” lanjutnya dengan nada tergesa-gesa.

Yayuk mengaku tidak tahu pasti siapa yang menembak anaknya, karena saat warga mengecek, para pelaku sudah kabur.

“Iya, pelurunya tembus dari leher kanan ke kiri dan melewati tulang lehernya. Kami kira pun awalnya dia tak bisa bicara lagi. Pelurunya sudah ditemukan dan dikeluarkan, lalu langsung kami serahkan ke Polres Belawan,” ujar Yayuk.

Selain berdarah, leher Iwa juga membengkak. Bahkan saat itu remaja berusia 14 tahun ini tidak dapat berbicara sama sekali.

“Makanya segera kami bawa ke rumah sakit. Tidak peduli lagi kami bagaimana pun, walau tak ada duit kami. Yang penting anak ini bisa diselamatkan,” ungkap Yayuk.

Kini Iwa hanya dapat terbaring di rumahnya dengan leher berbalut perban. Satu hal yang masih disyukuri Yayuk ialah anaknya kini sudah mulai bisa berbicara dan makan.

“Sering di sini memang tawuran dengan orang seberang. Biasanya mereka bawa senapan angin, orang sini tidak mau meladeni karena mereka bersenjata. Kalau korban salah sasaran selain anak saya, sudah banyak. Bahkan ada yang pelurunya belum keluar,” aku Yayuk.

Iwa adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Yayuk menjelaskan bahwa anaknya itu kerap membantu perekonomian keluarga dengan bekerja menangkap kepiting.

“Iwa biasanya kalau air pasang menangkap kepiting di belakang paluh. Kalau air surut, dia tidak turun. Biasanya kepiting-kepiting itu dijualnya sendiri ke orang-orang,” jelasnya.

Besar harapan Yayuk agar Polres Pelabuhan Belawan segera menangani perkara yang menimpa anaknya, dan para pelaku dapat ditangkap secepatnya.

“Untuk perobatan kemarin habis Rp30 juta. Didahulukan uang keluarga dan kami pinjam ke sana kemari. Masih ada utang kami yang belum dibayar kepada dokter,” pungkas Yayuk.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan