PDM Dairi Harapkan Takbir Keliling Jangan Mengitamakan Egosentrisme
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Dairi mengimbau agar pelaksanaan takbir keliling dalam menyambut Idulfitri tidak didominasi oleh egosentrisme kelompok, melainkan lebih mengutamakan syiar Islam yang khusyuk dan penuh makna.
Mereka menekankan pentingnya menjaga ketertiban, menghindari potensi gangguan keamanan, dan memastikan bahwa substansi takbir tetap menjadi fokus utama dalam kegiatan tersebut. Selain itu, PDM Dairi juga mengingatkan agar pelaksanaan takbir keliling tidak berlangsung hingga dini hari untuk menjaga kenyamanan masyarakat dan memastikan partisipasi optimal dalam salat Idulfitri keesokan harinya.
Baca juga : Warga Soroti Pekerjaan Hotmix Jalan Protokol Sidikalang
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Dairi mengimbau agar pelaksanaan takbir keliling dalam menyambut Idulfitri tidak didominasi oleh egosentrisme kelompok, melainkan lebih mengutamakan syiar Islam yang khusyuk dan penuh makna.
Mereka menekankan pentingnya menjaga ketertiban, menghindari potensi gangguan keamanan, dan memastikan bahwa substansi takbir tetap menjadi fokus utama dalam kegiatan tersebut. Selain itu, PDM Dairi juga mengingatkan agar pelaksanaan takbir keliling tidak berlangsung hingga dini hari untuk menjaga kenyamanan masyarakat dan memastikan partisipasi optimal dalam salat Idulfitri keesokan harinya.
Bendahara Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Dairi, Rahmat Syah Munthe berharap kegiatan takbir keliling mengutamakan syiar dan jangan egosentrisme.
“Kegiatan ini sangat ditunggu-tunggu karena mengekspresikan kegembiraan dan kemeriahan. Kami mengharapkan takbir keliling mengedepankan adalah nilai takbirnya,” kata Rahmat, Sabtu (29/3/2025).
Takbiran keliling dimulai dari depan Kantor Bupati Dairi. Selain kegiatan Takbir Keliling, ada juga perlombaan tabuh bedug.
“Semoga berjalan dengan sukses dan baik acaranya,” ucapnya.
Rahmat mengimbau agar masyarakat menjaga ketertiban dan kondusivitas.
“Khususnya kepada anak muda agar tidak berkonvoi dan menggunakan knalpot brong saat momen perayaan takbiran,” tuturnya.
Penilaian takbir keliling adalah syiar utama dalam takbir keliling.
“Mungkin ada hiasan atau penggunaan sound yang dikemas sedemikian rupa, namun diminta agar substansi takbir tidak tereduksi oleh unsur-unsur hiburan,” ucapnya.
Kemudian, syiar utama dari takbir keliling adalah suara takbir yang dikumandangkan.
“Dalam takbir keliling dapat memuat unsur seni dan budaya. Hal itu merupakan bagian dari olah rasa, karsa, dan karya manusia untuk merasakan keindahan,” ucap Rahmat.






