Pasokan Pertalite Seret, Bupati Simalungun Panggil Pertamina Jelang Rapat Nataru
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun memanggil Pertamina untuk memberikan penjelasan resmi terkait terhambatnya distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar dalam sepekan terakhir.
Dibaca Juga : KPK Tahan Tiga Pejabat Kemnaker, Terseret Dugaan Pemerasan Kasus Noel Ebenezer
Kondisi ini menimbulkan antrean panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan mulai mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat.
Kabag Perekonomian Simalungun, Rinton Damanik, menyampaikan bahwa pertemuan akan digelar pada Jumat pekan ini, dipimpin langsung oleh Bupati Anton Achmad Saragih sebagai bagian dari persiapan menghadapi periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang membutuhkan pasokan energi lebih besar.
“Jadi hari Jumat (12/12/2025) kita sudah panggil mereka (Pertamina). Rapat ini sekalian untuk persiapan Natal. Mereka hadir dan langsung Pak Bupati yang memimpin,” kata Rinton, Kamis (11/12/2025).
Ia menjelaskan, kelangkaan BBM yang dirasakan masyarakat sejak minggu lalu bukan karena pengurangan kuota, melainkan tersendatnya distribusi dari Pertamina.
“Sejak mulai susah mendapatkan BBM minggu lalu, mereka masih mengirim. Hari pertama ada update dengan catatan tidak ada kelangkaan, hanya distribusinya lambat. Tapi hari kedua dan seterusnya, mereka tidak mau update lagi,” ujarnya.
Setelah hampir seminggu tanpa informasi, Pemkab Simalungun akhirnya menerima laporan baru hari ini. Pertamina melaporkan bahwa 232 ribu liter BBM telah masuk ke wilayah Simalungun dan disalurkan ke 14 SPBU, termasuk titik-titik yang sebelumnya mengalami antrean terpadat.
“Di SPBU Raya masuk 16 ribu liter Pertalite. SPBU Simpang Panei juga menerima 16 ribu liter masing-masing untuk Pertalite dan Pertamax,” katanya.
Rinton menegaskan bahwa pemanggilan Pertamina tidak hanya untuk meminta klarifikasi, tetapi juga memastikan kesiapan distribusi menjelang puncak mobilitas akhir tahun
“Makanya hari Jumat ini kami undang mereka. Biar bisa ditanyakan langsung bagaimana persiapan dan antisipasi mereka menghadapi Nataru,” ujarnya.
Kelangkaan BBM telah memengaruhi aktivitas ekonomi masyarakat, mulai dari pedagang kecil, sopir angkutan, hingga petani yang bergantung pada ketersediaan bahan bakar untuk menjalankan usaha sehari-hari.
Dibaca Juga : Dekranasda Labusel 2025–2030 Resmi Dilantik, Bupati Fery Sahputra Tegaskan Komitmen Majukan UMKM
Dengan adanya pertemuan resmi, Pemkab Simalungun berharap stabilisasi pasokan dapat segera terwujud, sehingga masyarakat tidak lagi menghadapi antrean panjang.







Keep educating and inspiring others with posts like this.
I wasn’t expecting to learn so much from this post!