Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Mina Padi Tapsel Buktikan Keberhasilan! Produksi Melonjak 32%, Kesejahteraan Petani Terangkat

Mina Padi Tapsel Buktikan Keberhasilan! Produksi Melonjak 32%, Kesejahteraan Petani Terangkat

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) mendorong percepatan swasembada pangan dengan menerapkan sistem pertanian terpadu mina padi, yaitu budidaya padi dan ikan secara bersamaan dalam satu lahan sawah.

Dibaca Juga : 111 Calon Haji Pematangsiantar Dilepas ke Medan, Doa dan Harapan Mengiringi Keberangkatan

Inovasi ini digagas melalui Dinas Pertanian Tapsel yang memulai program percontohan (demplot) di berbagai kecamatan potensial. Salah satunya dilakukan di Kelompok Tani Marsada Niroha, Kecamatan Marancar, yang saat ini mulai menikmati hasil panen padi dan ikan secara bersamaan.

“Mina padi ini merupakan inovasi yang menyatukan dua komoditi, yaitu padi dan ikan, dalam satu lahan. Hasilnya, lahan lebih optimal dan pendapatan petani meningkat,” kata Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Tapsel, Rahayu Ningsih, Kamis (8/5/2025).

Rahayu menyebut, keuntungan sistem mina padi sangat nyata. Selain efisien dari segi biaya sarana produksi pertanian (saprodi), petani juga dapat memanen dua hasil sekaligus. Panen kali ini bahkan mencatat kenaikan hasil produksi padi hingga 32 persen dibandingkan sawah konvensional.

“Ini bukan hanya soal efisiensi. Tapi juga soal peningkatan kualitas dan kuantitas hasil tani. Ini hasil kerja kolaboratif dengan penyuluh dan kelompok tani,” ucapnya.

Sementara itu, Yenni Lubis, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) di Tapsel, menyampaikan bahwa pengujian awal terhadap kesuburan tanah menunjukkan belum ada perubahan signifikan, namun diperkirakan akan membaik seiring berjalannya waktu.

“Dengan penerapan mina padi secara berkelanjutan, struktur dan kesuburan tanah akan meningkat dan berdampak pada hasil yang lebih optimal,” ujarnya optimistis.

Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Marancar, Elvi Nora, menyebutkan hasil panen di lahan kelompok tani binaannya sangat menjanjikan. Untuk varietas lokal Sigudang, panen mencapai 7,98 ton gabah per hektare dan hasil panen ikan mencapai 100 kilogram.

“Kami sarankan mina padi diterapkan di musim tanam pertama (MT1). Ikan bisa dipanen empat bulan setelah ditebar, sedangkan padi panen enam bulan. Efisien dan menguntungkan,” katanya.

Dibaca Juga : Gaya Kepemimpinan Baru Bupati Toba dan Wabup Lebih Sapa Warga Langsung di Desa

Inovasi mina padi ini, lanjut Elvi, menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara dinas pertanian, penyuluh, dan kelompok tani mampu menjawab tantangan sektor pertanian modern, sekaligus mendorong kesejahteraan petani Tapsel.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan