Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Meski Menguntungkan, Warga Sidamanik Kompak Tolak Alih Fungsi Kebun Teh ke Sawit

Meski Menguntungkan, Warga Sidamanik Kompak Tolak Alih Fungsi Kebun Teh ke Sawit

General Manager PTPN IV Regional III, Raja Suandi Purba, mengungkapkan bahwa kebun teh di Sidamanik telah memberikan keuntungan sejak tahun lalu. Hal itu disampaikannya saat menjawab pertanyaan warga dalam pertemuan di Balai Pertemuan Kantor Camat Sidamanik, Selasa (12/8/2025).

Dibaca Juga : Pemkab Taput Awali Roadshow Kemerdekaan, Warga Diajak Rayakan dengan Sukacita

“Mulai tahun lalu kebun teh ini sudah untung. Di tahun ini sampai bulan Juli juga sudah untung,” ujarnya.

Raja Suandi menambahkan, pihaknya juga membangun fasilitas pendukung di Sidamanik. “Kita sudah ada pembangunan retail di sini, artinya sudah ada pengolahan teh,” katanya.

Namun, ketika ditanya anggota DPRD Simalungun, Jadiaman Damanik, mengenai kemungkinan menghentikan sementara rencana konversi lahan demi menanggapi keberatan warga, Raja Suandi tidak memberi jawaban tegas.

“Terkait dengan penghentian, saya tidak bisa jawab karena saya harus sampaikan ke pimpinan kami hasil dari pertemuan ini,” jelasnya.

Pernyataan itu memicu reaksi warga yang kembali menegaskan penolakan. “Jadi semua masyarakat ini jelas menolak sawit,” ujar seorang lansia yang hadir, sambil menceritakan pengalaman buruk dari daerah sekitar yang menanam sawit.

“Dua minggu lalu, saluran air di Bahbutong semua dipenuhi dahan sawit. Nagori Jorlang Hataran juga kekurangan air dan merasakan banjir saat turun hujan,” tambahnya.

Usai acara, mencoba meminta keterangan lebih lanjut soal kekhawatiran warga, namun Raja Suandi menolak berkomentar.

“Nanti saja ya, saya harus laporan dulu,” ujarnya sambil melarang wartawan merekam pembicaraan.

Dibaca Juga : DPRD Simalungun Pasang Badan, Dukung Warga Pertahankan Kebun Teh Sidamanik dari Sawit

Sikap diam GM PTPN IV ini menambah tanda tanya publik terkait arah kebijakan perusahaan, di tengah penolakan warga dan sorotan DPRD Simalungun terhadap rencana penggantian kebun teh menjadi kelapa sawit.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan