Mengenal Kusta: Dari Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengobati dan Mencegahnya
Penyakit kusta adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae, yang menyerang kulit, saraf tepi, dan mata.
Jika tidak diobati, kusta dapat menyebabkan cacat permanen. Penyakit ini termasuk menular, terutama melalui kontak dekat dengan pengidapnya dalam jangka waktu lama, seperti melalui percikan ludah saat batuk atau bersin.
Penyebab Penyakit Kusta
Kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae yang mempengaruhi kulit, hidung, mata, dan saluran pernapasan bagian atas.
Baca Juga: 13 Provinsi dengan Prevalensi Kusta Tertinggi di Indonesia, Berikut Daftarnya
Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada kulit, saraf, serta melemahnya otot. Bila tidak segera ditangani, kusta bisa menyebabkan cacat progresif yang permanen.
Gejala Penyakit Kusta
Beberapa gejala umum penyakit kusta antara lain:
- Bercak putih pada kulit yang terasa mati rasa
- Benjolan atau pembengkakan di kulit atau wajah yang tidak terasa sakit
- Gangguan pada tangan dan kaki seperti kelumpuhan otot
- Gangguan penglihatan bila saraf wajah terpengaruh
- Mimisan dan hidung tersumbat
Penyebaran Penyakit Kusta
Kusta menyebar melalui kontak langsung dengan penderita, terutama saat mereka batuk atau bersin. Bakteri berkembang biak dengan sangat lambat, sehingga masa inkubasi antara infeksi dan munculnya gejala pertama bisa mencapai hingga 20 tahun.
Baca Juga: Rutin Minum Air Kelapa Setiap Hari, Ini 8 Manfaatnya untuk Kesehatan
Jenis-jenis Kusta
WHO mengklasifikasikan kusta menjadi dua jenis utama:
- Paucibacillary (PB): Memiliki lima atau lebih sedikit lesi tanpa bakteri terdeteksi dalam sampel kulit.
- Multibacillary (MB): Memiliki lebih dari lima lesi dengan bakteri terdeteksi dalam sampel kulit.
Diagnosis Kusta
Diagnosis kusta dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan biopsi kulit atau saraf yang diambil untuk pengujian. Tes kulit lepromin juga dapat digunakan untuk menentukan jenis kusta yang dialami.
Pengobatan Kusta
Kusta dapat disembuhkan dengan terapi multidrug, yaitu kombinasi beberapa antibiotik yang diberikan selama 1-2 tahun. Obat yang digunakan antara lain dapsone, rifampisin, klofazimin, dan lainnya. Dalam kasus lanjutan, operasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki kecacatan tubuh dan mengembalikan fungsi saraf yang rusak.
Pencegahan Penyakit Kusta
Pencegahan dilakukan dengan menghindari kontak dekat dengan penderita kusta yang tidak diobati. WHO juga merekomendasikan pemberian dosis rifampisin untuk pencegahan massal di lingkungan tertentu.
Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!
Dengan pengobatan yang tepat dan pencegahan yang efektif, penyakit kusta dapat dikelola dengan baik. Diharapkan stigma terhadap penderita kusta dapat berkurang, agar mereka dapat lebih mudah mendapatkan pengobatan dan dukungan yang dibutuhkan.