Motif Ayah Kandung dan Ibu Tiri di Makassar Sandera 2 Anaknya, Polisi Korban Dianggap Anak Nakal
Pada Jumat, 7 Februari 2025, sejumlah tokoh masyarakat Karo dari berbagai organisasi dan lembaga berkumpul di Warkop Km 8 Padang Bulan, Medan, untuk bersilaturahmi dan berdiskusi mengenai kemajuan Tanah Karo. Pertemuan yang diprakarsai oleh Ketua DPD Grib Jaya Sumut, Samsul Tarigan, dan Sekda Darmanta Ginting ini menekankan pentingnya persatuan di antara masyarakat Karo tanpa memandang agama dan golongan.
Samsul Tarigan mengajak seluruh elemen masyarakat Karo untuk tidak mudah terprovokasi dan tetap bersatu demi mencapai tujuan bersama, yaitu kesejahteraan dan kemajuan Karo. Ia menegaskan bahwa dengan persatuan yang kokoh, segala cita-cita akan lebih mudah dicapai.
Tokoh pemuda Karo, Thomas Purba, menambahkan bahwa perbedaan pendapat dalam pergaulan adalah hal yang wajar dan seharusnya menjadi dinamika yang mempererat persatuan. Ia mengajak semua pihak untuk tidak membiarkan perbedaan tersebut menimbulkan konflik, melainkan menjadikannya sebagai jalinan yang memperkuat kebersamaan.
Baca juga : Spesialis Saraf Jelaskan Perbedaan Sakit Kepala dan Pusing, Jangan Sampai Keliru!
Anggota DPRD Sumut, Jonatan Tarigan, juga menekankan pentingnya persatuan masyarakat Karo agar semakin berkibar dan menyatakan kesiapannya di legislatif untuk mendukung semua program demi kemajuan Karo.
Akademisi Roy Fachrabi Ginting menyampaikan apresiasinya atas inisiatif pertemuan ini dan menegaskan bahwa dengan persatuan, tujuan masyarakat Karo akan lebih mudah dicapai. Ia berharap sejarah kejayaan Karo dapat terulang kembali melalui kerjasama dan solidaritas yang kuat di antara masyarakatnya.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat persatuan dan kerjasama di antara masyarakat Karo dalam upaya membangun Tanah Karo yang lebih baik dan maju.
Nasib nahas dialami kakak beradik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Bocah berinisial SF (9) dan adik laki-lakinya, IS (8), disekap di dalam toilet dan dirantai. Korban ditemukan dalam kondisi kritis dan kurang gizi.
Kedua bocah malang tersebut disekap oleh ibu tiri dan ayah kandungnya sendiri di sebuah kamar wisma di Jl Flores, Kecamatan Wajo, Makassar. pihak kepolisian pun mengamankan ibu tiri, NI alias I (28) dan ayah kandung berinisial AY alias J (37). Sementara, kedua korban dirawat di RS Bhayangkara Makassar karena kondisinya yang kritis. “Saat ini kami masih melaksanakan observasi di RS bersama dokter melakukan observasi korban yang saat ini masih dirawat.”
“Saat ini kedua korban masih dirawat hingga beberapa hari ke depan karena kondisinya kritis,” ujar Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Restu Wijayanto, Jumat (7/2/2025).
Sementara itu, Kapolsek Wajo, Kompol Muh Idris, menuturkan,kedua orang tua korban sudah diamankan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Pelabuhan Makassar.
Kepada polisi, kedua orang tua korban mengaku melakukan penyekapan karena SF dan IS nakal.
“Menurut informasi yang kami dapatkan ini anak katanya nakal, tapi senakal nakalnya anak jangan sampai merusak fisik maupun psikisnya,” ujar Idris, Jumat.






