Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Makanan dan Stres Bisa Pengaruhi Siklus Haid, Mengapa?

Makanan dan Stres Bisa Pengaruhi Siklus Haid, Mengapa?

Siklus haid dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pola makan dan tingkat stres. Para ahli kesehatan menyebutkan bahwa konsumsi makanan tertentu dapat memengaruhi hormon yang mengatur siklus menstruasi. Makanan tinggi gula dan lemak jenuh, misalnya, dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang berujung pada haid tidak teratur.

Selain itu, stres juga berperan besar dalam mengganggu siklus haid. Saat mengalami stres, tubuh meningkatkan produksi hormon kortisol, yang dapat menghambat kerja hormon reproduksi. Akibatnya, haid bisa datang lebih lambat atau bahkan terhenti sementara. Oleh karena itu, menjaga pola makan sehat dan mengelola stres sangat penting untuk siklus haid yang teratur.

Siklus menstruasi atau haid ternyata dapat menjadi sebuah pertanda penting untuk tubuh. Tak dimungkiri, siklus haid yang tidak teratur tentu membuat banyak perempuan khawatir. Menurut dokter kandungan dari RS Columbia Asia, dr. Indriani, SPOG, haid yang tidak teratur menjadi tanda bahwa hormon estrogen dan progesteron sedang terganggu.

Baca juga : Pakar Ungkap 9 Makanan Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan

Maka, sangat penting untuk mengatur pola makan yang lebih sehat dengan gizi yang seimbang. Makanlah dalam kalori yang benar, bukan makan sehari 3.000 kalori ya, itu enggak boleh juga, jelas Indri.  Selain itu, ia mengimbau untuk tidak terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji atau junk food. Sebab, tubuh bisa kekurangan nutrisi yang dibutuhkan apabila terlalu sering mengonsumsi makanan tersebut.

Lalu makanlah yang real food, jangan yang diproses terus, karena tidak baik juga untuk kesehatan,” imbuh dia. Bukan cuma dari segi gizi, mengelola stres dan cukupnya waktu istirahat juga jadi kunci keseimbangan hormon reproduksi.

Sehingga, apabila ketiganya berjalan selaras, siklus menstruasi akan lebih teratur setiap bulannya. Kemudian sebisa mungkin pintar untuk mengendalikan stres, karena kalau stres berlebihan pasti keseimbangan hormonnya terganggu,” tutur Indri.

Sebagai informasi, ia menjelaskan, siklus haid yang normal umumnya memiliki jarak antar-menstruasi selama 24-38 hari. Namun, apabila setiap bulannya siklusnya tidak beraturan atau selalu terlambat maka kondisi ini sudah perlu diwaspadai. “Kemudian dikatakan tidak teratur kalau misalnya bulan ini telat 30 hari, berikutnya telat 35 hari, berikutnya telat 45 hari,” tandasnya

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan