Mahasiswa: Jadikan Momen Kemerdekaan Bangkit Lawan Narkoba
Binjai, Sumatera Utara – Sejumlah mahasiswa dari berbagai institusi pendidikan di Kota Binjai menyerukan agar peringatan HUT Kemerdekaan RI ke‑80 dijadikan momentum strategis dalam memperkuat semangat anti-narkoba. Mereka mengingatkan masyarakat akan pentingnya membangun generasi bangsa yang sehat, kreatif, dan bebas dari pengaruh zat adiktif.
Kegiatan tersebut dicanangkan bersamaan dengan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2025, yang juga diperingati kota ini melalui berbagai program edukasi oleh BNNK Binjai dan Pemerintah Kota. Dalam acara kampanye dan deklarasi generasi muda anti-narkotika, mahasiswa turut aktif sebagai fasilitator edukasi di sekolah-sekolah dan komunitas lokal.
Baca juga : Wakil Ketua DPW PSI Sumut Laporkan Roy Suryo ke Polisi
Menurut Wakil Ketua pelaksana deklarasi mahasiswa, kegiatan ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga meliputi rangkaian aksi sosial seperti seminar, lomba poster, dan dialog kebangsaan yang mengusung tema “Kemerdekaan Tanpa Narkoba”. Dengan bergandengan tangan bersama BNN, civitas kampus, dan masyarakat, mereka ingin mempertegas bahwa kemerdekaan sejati juga berarti kebebasan dari ketergantungan narkoba.
Para mahasiswa berharap dukungan program-program pemerintah dan lembaga pendidikan lokal dapat terus dipertahankan. “Saatnya generasi muda Binjai menyuarakan bahwa kemerdekaan bukan hanya perawakan fisik, tetapi juga mental yang sehat dan produktif,” ujarnya.
Ketua Umum Aliansi Mahasiswa Sumatera Utara (AMSU), Jalaluddin Hamzah, mengajak seluruh lapisan masyarakat agar melawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di wilayah hukum Polres Binjai.
“Keberadaan narkoba bukan hanya merusak generasi muda, tapi juga memicu efek domino. Misalnya peningkatan tindak kriminal seperti perampokan, pencurian, pembegalan, hingga kejahatan kekerasan lainnya,” kata Jalal, Minggu (3/8/2025).
Selama ini, kata Jalal, masyarakat resah dengan maraknya barak-barak narkoba, lokasi perjudian ilegal, tempat hiburan malam tanpa izin, hingga keberadaan jaringan mafia narkoba yang menguasai peredaran barang haram ini.
Ia meminta pemerintah dan polisi merespon cepat masalah narkotika yang sudah meresahkan masyarakat.
“Kalau terus dibiarkan, berapa banyak lagi korban yang akan jatuh?” ujarnya.
Meski begitu, permasalahan narkoba bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan aparat penegak hukum, tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
Kerja sama yang kuat antara pemerintah, aparat, dan masyarakat sipil sangat diperlukan untuk mengatasi ancaman ini.
“Harapannya, pada 17 Agustus mendatang, masyarakat Binjai tidak hanya merayakan kemerdekaan bangsa, tetapi juga merayakan kemerdekaan masa depan generasi muda dari jeratan narkoba,” ungkapnya.






