Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Lima Siswa SMA Tersesat di Gunung Simbolon Berhasil Dievakuasi, Status Kawasan Jadi Sorotan

Lima Siswa SMA Tersesat di Gunung Simbolon Berhasil Dievakuasi, Status Kawasan Jadi Sorotan

Insiden lima siswa SMA tersesat saat mendaki Gunung Dolok Simbolon memunculkan sorotan baru terhadap status kawasan tersebut. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun menegaskan gunung itu bukan kawasan pariwisata, sementara pihak kehutanan menyebutnya sebagai hutan lindung yang tidak memiliki aturan khusus terkait pendakian.

Dibaca Juga : CDRM–CDS Berdayakan Penyandang Disabilitas Lewat Pelatihan Olah Pisang Kepok Jadi Tepung

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disbudparekraf Simalungun, Delpian Saragih, menjelaskan Gunung Simbolon tidak masuk sebagai destinasi wisata resmi. “Gunung Simbolon tidak masuk sebagai kawasan pariwisata, sehingga tidak ada pengawasan dari pemkab,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).

Dari sisi kehutanan, petugas KPH Wilayah II Pematangsiantar, Tigor Siahaan, menyebut kawasan itu merupakan hutan lindung tanpa regulasi pendakian. “Itu hutan lindung. Ketika dia pegunungan, tidak ada hak kita melarang mendaki. Tapi harus hati-hati,” katanya.

Ia menegaskan tidak ada perizinan mendaki di kawasan tersebut, sehingga keselamatan sepenuhnya bergantung pada kecerobohan atau kehati-hatian pendaki. “Kalau situasi bisa membahayakan, ya jangan masuk,” ucapnya.

Kronologi siswa hilang Peristiwa itu berawal pada Minggu (16/11/2025) sekitar pukul 20.15 WIB ketika Pangulu Nagori Dolok Maraja melaporkan ke Kapolsek Serbelawan, ada lima warganya hilang saat mendaki Gunung Dolok Simbolon. Informasi itu disampaikan setelah salah satu orang tua menerima panggilan WhatsApp dari anaknya yang meminta bantuan tim penyelamat.

Kelima siswa, Diaz Hasanul Ahda, Dwi Zikri Afrizal, Roby Hafiz Daulay, Bima Azwan Khairy, dan Mahendra, memulai pendakian dari Dusun Kampung Baru, Kecamatan Panombean Pane, setelah menitipkan tiga sepeda motor kepada warga bernama Apan Sidauruk. “Warga sudah mengingatkan agar berhati-hati saat mendaki,” kata Kasi Humas Polres Simalungun, AKP Verry Purba.

Sekitar pukul 18.28 WIB, salah satu orang tua menerima pesan darurat dari anaknya yang mengaku tersesat. Keluarga kemudian menuju lokasi dan meminta bantuan warga untuk pencarian awal.

Kapolsek Serbelawan, Iptu Gunawan Sembiring, langsung berkoordinasi dengan Polsek Pane Tongah, Camat Tapian Dolok, Camat Panombean Pane, serta BPBD Simalungun. “Pukul 21.00 WIB, Kapolsek bersama pangulu, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa menuju lokasi,” kata AKP Verry.

Tim gabungan yang terdiri dari personel Polsek, Babinsa Koramil Serbelawan, BPBD Simalungun, pangulu, serta dibantu empat warga, Alex Pauli Siburian, Imanuel Sidabutar, Darwin Sitinjau, dan Hermon Sidabutar tiba di Dusun Kampung Baru pukul 23.00 WIB.

Upaya pencarian berlangsung hingga tengah malam. Sekitar pukul 00.00 WIB, kelima siswa akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat meski kelelahan dan kebingungan. Mereka dibawa turun dan tiba kembali di dusun pada pukul 02.30 WIB, Senin (17/11/2025).

Setelah tiba, kelima pelajar langsung diterima keluarga masing-masing. Mereka kemudian menggelar prosesi boras tenger (beras kuning) sebagai bentuk syukur dan ucapan terima kasih kepada seluruh unsur penyelamat, sebelum ditutup dengan doa bersama.

Dibaca Juga : Pelaku Sempat Ucapkan Maaf Sebelum Menusuk: Motif Johan Sitorus Terungkap

Kejadian ini kembali menjadi pengingat penting pendakian di Gunung Simbolon dilakukan tanpa sistem pengawasan, tanpa izin, dan berada di kawasan hutan lindung yang memiliki medan curam dan berbahaya. Pihak Disbudparekraf maupun KPH sama-sama menekankan keselamatan pendakian sepenuhnya bergantung pada kesiapan dan kehati-hatian masyarakat.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan