Krisis BBM Hantam Toba: Sopir Angkot dan Travel Terancam Kehilangan Nafkah
Para pengemudi angkutan kota (angkot) dan travel di Kabupaten Toba mengkhawatirkan krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) yang belum juga membaik. Mereka berharap stok BBM segera pulih, karena jika kondisi ini berlangsung lebih dari seminggu, pendapatan dan kondisi keuangan keluarga bisa kacau balau.
Dibaca Juga : Zulhas dan Maman Abdulrahman Salurkan Bantuan Pangan ke Tapteng, Diangkut Khusus dengan KRI
Salah seorang supir angkot di Balige, K. Sibarani, menyampaikan bahwa kurangnya stok BBM mengurangi pendapatannya dan menghambat aktivitas mencari penumpang, terutama di pagi hari untuk mengantar anak sekolah.
“Dalam tiga hari terakhir, saya selalu terlambat dalam antrean di SPBU. Sebelum saya tiba, ratusan kendaraan sudah mengantre, ujungnya tidak kebagian jatah dan terpaksa besok tidak bisa berangkat mencari penumpang,” ujar K. Sibarani, Kamis (4/12/2025).
Terpisah, Monang Sitorus, mandor salah satu travel di Porsea, mengakui bahwa armadanya hampir lumpuh total akibat kelangkaan BBM. Sekitar 80 persen mobil travel tidak berangkat.
“Sopir enggan berangkat meski sudah ada penyewa ke Medan atau Sibolga. Mereka takut tangki mobil tidak cukup sampai tujuan karena belum tentu ada penjual BBM di tengah jalan,” ucap Monang.
Monang berharap kondisi ini segera normal, terutama menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, momen krusial bagi sopir untuk meraup pendapatan lebih dari sewa armada.
Dibaca Juga : Akses Tapteng–Tarutung Lumpuh Total, Ribuan Warga Sitahuis Terisolasi Akibat Longsor
“Jika stok BBM tidak stabil, kesempatan mendapatkan banyak sewa di momen tersebut akan hilang. Kami berharap pemerintah dan Pertamina segera memulihkan kondisi pasokan BBM,” katanya.






