Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Kredit Perbankan di 2025 Diproyeksikan Masih Tetap Tumbuh Positif

Kredit Perbankan di 2025 Diproyeksikan Masih Tetap Tumbuh Positif

Memasuki tahun 2025, sektor perbankan nasional diproyeksikan tetap mencatat pertumbuhan positif dalam penyaluran kredit. Optimisme ini didukung oleh stabilitas ekonomi, kebijakan moneter yang akomodatif, serta meningkatnya permintaan kredit dari sektor riil. Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan pertumbuhan kredit berada di kisaran 8–10 persen, sejalan dengan peningkatan aktivitas bisnis dan konsumsi masyarakat.

Selain itu, suku bunga yang relatif stabil serta upaya perbankan dalam memperluas akses pembiayaan, terutama bagi sektor UMKM dan industri strategis, turut mendorong ekspansi kredit. Digitalisasi layanan keuangan juga menjadi faktor penting dalam mempercepat distribusi kredit dan meningkatkan inklusi keuangan.

Meskipun terdapat risiko perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian geopolitik, perbankan di Indonesia tetap optimis terhadap prospek bisnisnya. Dengan kebijakan yang tepat dan strategi mitigasi risiko yang kuat, sektor perbankan diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan kredit dan kualitas aset. Di tengah dinamika ekonomi global, pertumbuhan kredit yang positif akan menjadi motor penggerak bagi perekonomian nasional menuju pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Kredit perbankan pada tahun 2025 yang diproyeksikan masih terus melanjutkan pertumbuhan positif.

Hal ini didukung oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik. Seperti disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, pada Senin (27/1/25).

Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih cukup baik diharapkan menarik minat investasi ke domestik dan berhasil mendatangkan aliran dana ke domestik sehingga meningkatkan investasi, perluasan usaha, serta meningkatkan permintaan kredit,” tutur Dian dilansir media antara.

Baca juga : Anak Korban Kecelakaan di Langkat Dibantu Rumah Pengabdian Penrad Siagian Urus BPJS

Dari sisi domestik, OJK menyampaikan, kinerja perekonomian masih terjaga stabil.

Tingkat inflasi headline (CPI) menurun menjadi 1,55 persen year on year (yoy) dengan inflasi inti naik menjadi 2,26 persen yoy. Surplus neraca perdagangan juga berlanjut dan PMI manufaktur terus membaik.

Kredit perbankan masih melanjutkan pertumbuhan dua digit pada November 2024, yakni sebesar 10,79 secara year on year (yoy) menjadi Rp7.717 triliun.

Sementara itu, likuiditas industri perbankan pada bulan November 2024 tetap memadai dengan rasio alat likuid terhadap non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 112,94 persen dan 25,57 persen. 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan