Konflik Perbatasan Kamboja–Thailand Picu Penutupan Ratusan Sekolah
Bentrokan bersenjata di perbatasan Kamboja dan Thailand terus berlanjut hingga Senin (16/12/2025) menyebabkan ratusan sekolah ditutup di kedua negara serta menewaskan sedikitnya puluhan orang, menurut pernyataan pejabat pemerintah dan laporan media setempat.
Kementerian Pendidikan Kamboja menyebut pertempuran di sepanjang perbatasan memaksa penutupan 1.039 sekolah di enam provinsi. Penutupan tersebut berdampak pada kegiatan belajar mengajar bagi 9.797 guru dan 242.881 siswa.
Kementerian Dalam Negeri Kamboja melaporkan dua warga sipil kembali tewas, sehingga jumlah korban sipil di negara itu mencapai 15 orang, dengan 73 orang lainnya mengalami luka-luka. Kementerian tersebut juga menyatakan jet tempur F-16 Thailand melakukan serangan udara di wilayah Kamboja.
Di Thailand, juru bicara Kementerian Luar Negeri Nikorndej Balankura mengatakan pemerintah telah mengajukan permohonan resmi kepada Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia setelah sembilan warga sipil Thailand tewas. Lebih dari 600 sekolah dan rumah sakit di wilayah terdampak dilaporkan ditutup.
Media Thailand melaporkan Angkatan Udara Thailand melancarkan serangan F-16 terhadap posisi militer Kamboja, sementara pertempuran sengit masih berlangsung di kawasan perbatasan.
Baca juga : KBRI di Bangkok Imbau WNI Tidak Bepergian ke Perbatasan Kamboja
China menyatakan keprihatinan atas eskalasi konflik tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, mengatakan Beijing memantau situasi dengan saksama dan menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban di kedua pihak. Ia menyerukan agar kedua negara menahan diri, menghentikan pertempuran, dan melindungi warga sipil.
Pejabat dan media lokal memperkirakan sekitar 700.000 orang telah mengungsi di kedua sisi perbatasan sejak konflik meningkat pekan lalu. Secara keseluruhan, Kamboja melaporkan 15 warga sipil tewas, sementara Thailand mencatat 16 prajurit dan sembilan warga sipil meninggal dunia.
Bentrok bersenjata ini terus berlanjut meski Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelumnya menyatakan para pemimpin Thailand dan Kamboja telah sepakat menghentikan pertempuran.
Kedua negara juga sempat menandatangani kesepakatan damai di Kuala Lumpur pada Oktober lalu, namun kesepakatan tersebut ditangguhkan setelah sejumlah tentara Thailand terluka akibat ledakan ranjau darat di wilayah perbatasan.
Otoritas Thailand menyebut sekitar 18 tentara Kamboja masih ditahan di Thailand terkait sejumlah insiden yang terjadi dalam lima bulan terakhir. Sengketa perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah berlangsung lama dan berulang kali memicu kekerasan, termasuk bentrokan pada Juli lalu yang menewaskan sedikitnya 48 orang.






