Komisi Pengawas Persaingan Usaha Bersama Dinas Disperindag Sidak Pasar
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional dan modern. Sidak ini bertujuan untuk memantau kondisi persaingan usaha, ketersediaan barang, serta stabilitas harga bahan pokok di tengah meningkatnya permintaan masyarakat.
Baca juga : Seorang Wanita Ditemukan Terkubur, Diduga Korban Pembunuhan
Dalam sidak tersebut, tim menemukan adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas, seperti beras, minyak goreng, dan gula pasir. KPPU menegaskan bahwa mereka akan menyelidiki apakah kenaikan harga ini disebabkan oleh mekanisme pasar atau adanya indikasi praktik kartel yang merugikan konsumen.
Kepala Disperindag menambahkan bahwa pemerintah daerah akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan distribusi barang berjalan lancar dan tidak ada penimbunan yang menyebabkan kelangkaan. Selain itu, pedagang dan distributor diimbau untuk tidak menaikkan harga secara tidak wajar.
KPPU berkomitmen untuk menindak tegas pelaku usaha yang terbukti melakukan praktik monopoli atau persaingan usaha tidak sehat. Masyarakat diharapkan aktif melaporkan jika menemukan dugaan pelanggaran, sehingga pasar tetap sehat dan harga tetap stabil.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah I Medan bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Simpang Limun dan Pasar Halat, Kamis (30/1/2025).
Salah satu yang menjadi fokus harga dan ketersediaan minyak makan dan daging di pasar menjelang Ramadan dan Idulfitri. Dalam sidak tersebut, KPPU menemukan pedagang yang menjual di atas Harga Eceran Tertinggi. Seperti di Pasar Halat, pedagang menjual Minyakita dengan harga Rp17.500 per liter.
Samsul salah seorang pedagang yang ditemui mengaku memeroleh Minyakita dari agen. Mereka membeli dengan harga Rp16. 200 per liter sehingga tidak mungkin bisa menjual sesuai HET. Dari sisi pasokan, pedagang mengaku tidak mendapat masalah untuk mendapatkannya. Hanya harga dari pemasok memang sudah tinggi. Sementara itu, Nina pedagang daging mengaku, jika harga daging yang dijualnya masih relatif stabil.
Sekarang ini, daya beli konsumen masih sepi. Kami masih menjual harga daging Rp120 ribu per kg. Namun jelang Ramadan nanti, harga daging bisa menembus di harga Rp130 ribu sampai Rp140 ribu per kg,” terangnya.