Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Kisah Inspiratif Sari Handayani: Dari Keterbatasan Menuju Dua Usaha yang Berkembang

Kisah Inspiratif Sari Handayani: Dari Keterbatasan Menuju Dua Usaha yang Berkembang

Sari Handayani Daulay, 39 tahun, memegang teguh prinsip pantang menyerah selama menjalani usahanya. Kesuksesan Sari Handayani dalam mengembangkan bimbingan belajar (Bimbel) dan laundry bukan tanpa proses.

Proses panjang dilalui wanita kelahiran Kabanjahe, Kabupaten Karo.

Bermula pada 2015–2016, Sari memulai usaha es yang dijajakan ke warung dari desa ke desa di Tanah Karo Simalem.

Dari usaha itu, ia melihat adanya peluang usaha lain. Ia mencoba berjualan mainan anak-anak karena belum ada kompetitor saat itu.

Tidak semudah membalikkan telapak tangan, peluang baru tak selalu datang tanpa tantangan.

Sari sempat dilema ketika harus memenuhi pengambilan barang agar mendapatkan harga miring dari distributor mainan anak.

“Kendalanya seperti pengembalian mainan terbaru. Kemudian, kita harus belanja banyak agar bisa dapat harga yang lebih murah. Nah, mencari modal ini yang sempat bikin saya kesulitan,” tuturnya.

Di saat terbentur oleh modal usaha, Sari tak menyerah. Ia justru mencari solusi agar bisnis kecilnya terus berjalan.

“Jadi, ada sales BRI yang saya kenal, mungkin dia tahu saya punya usaha. Akhirnya ditawari KUR BRI, dijelaskan apa itu KUR BRI dan persyaratan pinjamannya. Dari situ saya tertarik mencoba mengembangkan usaha saya,” tuturnya.

Baca Juga : Kisah Mantan Satpam SMAN 2 Lubuk Pakam: Dari Penjaga Keamanan ke Pengemudi Becak Mesin

Tidak cukup sampai di situ, Sari kemudian kembali melihat adanya peluang saat Covid-19.

Ia memiliki ide mendirikan pendampingan belajar bagi anak yang tidak bisa sekolah tatap muka. Dari situ, Sari membuka bimbingan belajar.

Terakhir, Sari membuka usaha laundry express dan kembali mengajukan pinjaman ke BRI sekitar Rp100 juta untuk memulainya pada 2023.

Kini, roda usahanya bergerak stabil. Usaha mainan anak dilanjutkan oleh sang adik. Sementara Sari fokus mengembangkan bimbingan belajar dan usaha laundry.

“Sangat terbantu, terutama di awal menjalankan usaha. Saya bisa ada di posisi sekarang dengan usaha yang semakin berkembang tentu berkat bantuan KUR BRI. Selain itu, proses pencairan dana juga cepat sekitar 3-4 hari pengajuan. Kalau sebelum mengenal BRI kan di sini yang ada semacam rentenir gitu. Jadi kalau untuk usaha, duitnya nggak bisa muter malah habis buat bayar utangnya. Kalau di BRI bunganya ringan, sehingga kita sebagai pemilik usaha nggak merasa berat,” jelasnya.

Branch Manager BRI BO Kabanjahe, Donny Cahyono, mengatakan KUR BRI ditujukan untuk membantu pelaku UMKM agar semakin produktif.

“Kisah dari Sari Handayani Daulay menjadi salah satu teladan dengan pendanaan dari KUR BRI, pelaku UMKM di wilayah Kabanjahe bisa terus berkembang usahanya. Kami juga terus memberikan pendampingan dan pemberdayaan bagi pelaku usaha untuk bisa naik kelas,” kata Donny, Rabu (19/11/2025).

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan