Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Kenali Jenis-Jenis Flu: Mana yang Paling Sering Menyerang Tubuh Kita?

Kenali Jenis-Jenis Flu: Mana yang Paling Sering Menyerang Tubuh Kita?

Flu atau influenza kerap dianggap penyakit ringan yang akan sembuh dengan sendirinya. Padahal, flu memiliki beberapa jenis dengan karakteristik berbeda. Berdasarkan data Centers for Disease Control and Prevention (CDC), terdapat empat tipe utama virus influenza, yaitu A, B, C, dan D.

Dibaca Juga : Prabowo Ungkap Tambang Ilegal di Bangka Belitung Simpan Monasit Rp128 Triliun!

Namun, hanya influenza A dan B yang paling sering menyerang manusia serta menjadi penyebab utama flu musiman setiap tahun.

Jenis influenza A merupakan tipe yang paling umum dan memiliki potensi besar menimbulkan wabah global. Virus ini dapat menginfeksi manusia sekaligus hewan seperti burung dan babi.

Beberapa pandemi besar dunia disebabkan oleh jenis ini, di antaranya Flu Spanyol (H1N1) pada 1918, Flu Asia (H2N2) pada 1957, Flu Hong Kong (H3N2) pada 1968, Flu Burung (H5N1) pada 2004, dan Flu Babi (H1N1) pada 2009.

Virus influenza A memiliki dua protein penting di permukaannya, yaitu hemagglutinin (H) dan neuraminidase (N), yang menjadi dasar penamaan subtipe virus. Karena struktur genetiknya mudah berubah atau bermutasi, virus ini sulit diprediksi sehingga vaksin flu perlu diperbarui setiap tahun.

Sementara itu, influenza B hanya ditemukan pada manusia dan tidak menular lintas spesies. Meski tingkat mutasinya lebih lambat, virus ini tetap bisa menyebabkan gejala berat, terutama bagi anak-anak, lansia, atau individu dengan daya tahan tubuh lemah. Influenza B terbagi dalam dua garis keturunan utama, yakni Victoria dan Yamagata.

Baik influenza A maupun B menunjukkan gejala yang serupa, seperti demam, menggigil, nyeri otot, sakit kepala, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan kelelahan. Pada sebagian besar kasus, penderita akan pulih dalam waktu beberapa hari hingga satu minggu.

Dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (7/10/2025), bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, penderita penyakit kronis, atau lanjut usia, flu bisa berkembang menjadi komplikasi serius seperti pneumonia.

Flu tergolong penyakit yang sangat mudah menular. Penularan dapat terjadi melalui percikan air liur saat batuk atau bersin, maupun melalui benda yang terkontaminasi virus. Seseorang bahkan dapat menularkan flu sebelum gejala muncul dan tetap menular hingga sekitar tujuh hari setelahnya.

Meski belum ada obat yang benar-benar menyembuhkan flu, gejalanya bisa dikendalikan dengan istirahat cukup, memperbanyak minum air putih, dan mengonsumsi obat pereda gejala. Dalam kondisi tertentu, dokter dapat meresepkan obat antivirus seperti oseltamivir atau zanamivir untuk mempercepat pemulihan, terutama jika dikonsumsi dalam 48 jam pertama setelah gejala muncul.

Langkah terbaik untuk mencegah flu adalah vaksinasi tahunan. CDC merekomendasikan vaksin flu untuk semua orang berusia enam bulan ke atas, karena terbukti dapat mengurangi risiko sakit parah, rawat inap, hingga kematian akibat komplikasi.

Dibaca Juga : Program Magang Bergaji Rp3,3 Juta Resmi Dibuka! Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Selain vaksinasi, menjaga kebersihan tangan, menutup mulut saat batuk, menggunakan masker ketika sakit, dan beristirahat di rumah sampai benar-benar pulih juga menjadi cara efektif untuk mencegah penularan flu di lingkungan sekitar.

Komentar
Bagikan:

1 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan