Kenaikan Harga Sayur di Sergai Capai 100 Persen Jelang Nataru
Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), harga sayur mayur di pasar tradisional Desa Pon, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) naik 100 persen. Kondisi ini dirasakan warga sejak bencana banjir dan longsor Tapsel, Tapteng,Taput, Aceh dan Sumatera Barat tanggal 25 November 2025.
Menurut salah satu pedagang, Salmaida Gultom, kenaikan harga sayur mayur saat mencapai 70 hingga 100 persen mengakibatkan omset penjualannya menurun hingga 50 persen.
“Dengan naiknya harga ini omset kami para penjual menurun hingga 50 persen. Karena pembeli pun terpaksa mengurangi belanjanya untuk membagi bagi uangnya” ujarnya, Jumat (12/12/2025).
Mengetahui harga naik menjelang Nataru, pemerintah diharapkan turun tangan untuk menstabilkan harga.
Baca juga : Harga Bahan Pokok di Samosir Stabil, Tapi Telur dan Cabai Mulai Merangkak Naik
“Harapan kami kepada pemerintah ya, kalau bisa harga barang ini distabilkanlah, jangan terlalu mahal kali dan jangan terlalu rendah, yang standarlah supaya rakyat mampu membeli sesuai dengan kemampuannya apalagi yang golongan menengah ke bawah” harapnya.
Dijelaskannya, saat ini harga bawang merah Rp46.000/kg, bawang putih Rp36000/kg, cabai merah Rp68.000/kg, cabai rawit Rp80.000/kg, tomat Rp 10.000/kg, terong ungu Rp10.000/kg, jahe Rp30.000/kg, sawi pahit Rp14.000/kg, sawit putih Rp10.000/kg, kol Rp 8000/kg, buncis Rp24.000/kg, bunga kol Rp28.000/kg, brokoli Rp28.000/kg, anak jipang Rp12.000/kg, wortel Rp15.000/kg dan kentang Rp12.000/kg.
Baca Juga:
Semantara itu, Atik salah satu pembeli mengaku sangat resah dengan naiknya berbagai kebutuhan dapur. Dirinya berharap harga ini dapat segera turun dan netral agar tidak sulit dalam mengatur uang belanja.
“Kami mohon turunkanlah harganya, Supaya kami sebagai ibu-ibu ini kan bisa netral belanja dan mengatur uang belanja, harga naik seperti ini kami masyarakat sangat sulit” ucapnya.
Artikel Terkait
