Kematian Bayi di Langkat Alami Lonjakan pada 2024, Simak Datanya
Kasus kematian bayi di Kabupaten Langkat mengalami peningkatan pada tahun 2024. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, tercatat 67 kasus kematian bayi, naik dibandingkan tahun 2023 yang berjumlah 65 kasus.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Langkat, Amril, saat memberikan keterangan di Stabat, Senin (14/4/2025).
Meski angka kematian bayi meningkat, Amril menyebut ada kabar baik dari sisi kesehatan ibu. “Tahun 2024, kasus kematian ibu tercatat sembilan kasus, turun dari 11 kasus pada tahun 2023,” jelasnya.
Baca Juga: 6 Manfaat Kayu Manis untuk Kesehatan, Bantu Turunkan Berat Badan dan Gula Darah
Sebagai bentuk komitmen menekan angka kematian ibu dan bayi, Pemerintah Kabupaten Langkat telah menerbitkan sejumlah regulasi penting.
Di antaranya, Perda Nomor 11 Tahun 2013 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, dan Anak (KIBLA), serta Perbup Nomor 31 Tahun 2016 tentang Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir. Pemkab juga mengatur pemanfaatan dana desa untuk kesehatan ibu dan bayi melalui Perbup Nomor 40 Tahun 2019.
Pemkab Langkat juga telah melengkapi seluruh Puskesmas dengan alat USG sebanyak 32 unit, yang dapat digunakan secara gratis. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter umum yang telah mendapatkan pelatihan khusus.
Baca Juga:
Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!
“Posyandu menjadi garda terdepan dalam meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan,” tegas Bupati Langkat, Darni Wijaya, dalam pidatonya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menyukseskan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
“Kesehatan bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan, tetapi seluruh pihak terkait harus bersinergi untuk mewujudkan Langkat yang Maju, Sehat, Sejahtera, Religius, dan Berkelanjutan,” tutupnya.
Artikel Terkait
