Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Jalur Karo-Langkat Longsor Lagi, PT RIO Laporan Penurunan Penumpang Hingga 50 Persen

Jalur Karo-Langkat Longsor Lagi, PT RIO Laporan Penurunan Penumpang Hingga 50 Persen

Jalur alternatif dari Kabupaten Karo menuju ke Kabupaten Langkat dan Kota Binjai, kembali tak bisa dilintasi, Kamis (30/1/2025).

Kondisi ini dikarenakan tebing yang berada di kawasan Dusun Pamah Semelir, Desa Telagah, Kecamatan Sei Bingai kembali longsor.

Akibat longsor yang menutupi jalan ini, membuat akses utama yang juga jalur alternatif ini tak bisa dilalui. Hal ini membuat aktivitas masyarakat yang mengandalkan jalan yang melintasi Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ini, menjadi terganggu.

Baca Juga : Selundupkan 15 PMI Ilegal, Pria Tanjung Balai Ditangkap Polisi

Salah satu yang terdampak, ialah aktivitas perjalanan armada bus PT RIO yang melayani trayek dari Kabanjahe menuju ke Kota Medan. Berdasarkan keterangan dari mandor PT RIO Kabanjahe Adnan Purba, akibat longsor ini membuat aktivitas pelayanan penumpang menjadi terganggu.

“Terganggu sekali lah ini, apalagi satu minggu ini sudah dua kali longsor. Biasanya angkutan kita bisa lebih 20 unit berangkat, hari ini paling cuma 12 unit,” ujar Adnan, saat ditemui di pool bus PT RIO, di Jalan Kiras Bangun, Kabanjahe.

Diungkapkan Adnan, selama masa cuaca buruk ini pihaknya memang sudah wanti-wanti longsor terjadi. Sehingga, saat terjadinya longsor, pihaknya masih tetap bisa melayani para penumpang dengan maksimal.

“Ya seperti biasa lah kita, tetap kita bawa sewa. Tapi ya gitu kalau sudah di titik yang longsor, kita oper penumpang ke armada kita yang sudah nunggu di seberang,” ungkapnya.

Namun, meskipun sudah melayani penumpang dengan maksimal dirinya mengungkapkan saat ini jumlah penumpang sudah jauh berkurang. Dimana, dari biasanya kini penumpang sudah berkurang sekitar 50 persen. Terutama bagi penumpang yang memiliki tujuan ke Kota Binjai, sudah memiliki berangkat menggunakan armada bus yang berangkat dari jalur Kota Medan.

“Kalau yang ke Binjai, sudah dari jalur Medan semua. Jadi sekarang yang kita bawa itu yang cuma sampai ke Talaga sama Namo Ukur,” ungkapnya.

Lebih lanjut, di masa cuaca buruk seperti saat ini dirinya meminta kepada semua pihak yang berwenang agar benar-benar memperhatikan jalur alternatif ini. Dirinya juga meminta kepada pemerintah, agar segera membangun penahan tebing untuk menghindari longsor kembali terjadi. Apalagi, mengingat jalur Karo-Langkat yang saat ini menjadi salah satu jalur yang dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat yang akan berangkat ke Kabupaten Langkat dan Kota Binjai.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan