Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Kapal Nelayan Karam di Pantai Labu, Satu Korban Tewas, Tiga Lainnya Hilang

Kapal Nelayan Karam di Pantai Labu, Satu Korban Tewas, Tiga Lainnya Hilang

Kapal nelayan asal Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, mengalami kecelakaan di tengah laut yang mengakibatkan satu nelayan tewas, sementara tiga lainnya masih dalam pencarian.

Kejadian ini bermula ketika kapal nelayan tersebut berlayar untuk mencari ikan di sekitar perairan laut Malaysia.

Baca Juga : Ayah Tiri dan Ibu Kandung Pembunuh Balita di Medan Divonis Berbeda

Menurut informasi yang dihimpun, para nelayan tersebut berangkat dari rumah sejak Sabtu, 11 Januari 2025.

Keempat korban yang menjadi bagian dari peristiwa ini adalah Abdul Rahman (41), M Riduan (20), Heriyanto (35), dan Antoni (48).

Abdul Rahman dan M Riduan berasal dari Desa Paluh Sibaji, sementara Heriyanto dan Antoni berasal dari Desa Pantai Labu Pekan.

Hingga kini, hanya jasad Abdul Rahman yang ditemukan pada 19 Januari lalu di perairan utara Pulau Berhala. Tiga korban lainnya masih belum ditemukan, meskipun pencarian terus dilakukan.

Keluarga korban masih berharap ada keajaiban yang membawa ketiga nelayan yang hilang kembali dengan selamat.

Tuminem, ibu dari Heriyanto, mengungkapkan rasa percayanya bahwa anaknya masih hidup.

“Kami masih menganggap anak saya hidup. Sebelum berangkat, dia pamit seperti biasa. Tidak ada firasat buruk sama sekali,” ujar Tuminem, yang ditemui di rumahnya pada Kamis, 23 Januari 2025.

Boymin, ayah dari Heriyanto, juga tidak kehilangan harapan. Meski tekong kapal telah ditemukan meninggal, Boymin tetap yakin anaknya masih selamat.

“Dia anak pertama kami dan menjadi tulang punggung keluarga. Saya tetap yakin dia masih hidup,” ujar Boymin dengan penuh keyakinan.

Di sisi lain, Umi Kalsum, istri dari Antoni atau yang biasa dipanggil Acong, menyatakan perasaan yang berbeda. Ia mengaku pasrah setelah mengetahui bahwa juragan suaminya telah ditemukan tewas.

Namun, harapan masih ada dalam dirinya untuk keajaiban.

“Jika memang sudah meninggal, kami ingin jenazahnya ditemukan. Tapi jika belum, kami terus mendoakan agar dia selamat,” ungkap Umi Kalsum dengan mata yang berkaca-kaca.

Ia dan keluarga terus melantunkan doa setiap malam, berharap suaminya segera ditemukan.

Keluarga korban lainnya juga terus berdoa, berharap ada mukjizat yang mengembalikan ketiga nelayan yang hilang.

Pencarian oleh pihak berwenang masih berlangsung, dan semoga akan membawa kabar baik bagi keluarga yang menunggu dengan penuh harap.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan