Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Kafe di Sampali Diserang Puluhan Orang, Lima Luka Berat, Polisi Amankan Dua Pelaku

Kafe di Sampali Diserang Puluhan Orang, Lima Luka Berat, Polisi Amankan Dua Pelaku

Puluhan orang yang diduga merupakan anggota geng motor menyerang pengunjung dan pekerja di Kafe Artha Kopi, Jalan Jumadi, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (14/9/2025) malam.

Penyerangan brutal ini mengakibatkan lima orang mengalami luka berat, termasuk luka bacok di bagian kepala, tangan, dan bahu.

Dua orang pelaku telah diamankan pihak kepolisian dari Polsek Medan Tembung.

Karyawan kafe, M. Ridho, menjadi saksi mata sekaligus korban dalam insiden tersebut.

Ia mengatakan bahwa kelompok pelaku datang secara tiba-tiba dan langsung menyerang pengunjung.

“Awalnya sekelompok orang lewat, katanya nyari orang. Karena gak ketemu, mereka balik lagi ke kafe. Mungkin karena dilihat ramai-ramai di sini, mereka langsung masuk dan nyerang,” ujar Ridho saat diwawancarai pada Jumat (26/9/2025).

Baca Juga : Aksi Brutal Geng Motor di Percut, Pengunjung Kafe Jadi Korban hingga Putus Jari

Menurut Ridho, pelaku menyerang menggunakan senjata tajam (sajam). Ia mengaku menjadi korban pertama.

“Saya ditumbuk duluan, tapi langsung lari. Teman-teman saya yang di dapur gak bisa kabur karena jalannya buntu, mereka akhirnya bersembunyi. Tapi tetap ketahuan dan dibacok,” jelasnya.

Ia bahkan sempat memanggil ayahnya untuk membantu.

“Bapak saya keluar dan coba mengusir mereka. Pelaku sempat melawan, baru kemudian mereka bubar,” tambahnya.

Ridho menduga para pelaku datang dalam keadaan mabuk dan membawa senjata tajam.

“Mereka kira temannya diserang di sini, padahal salah sasaran. Korbannya teman-teman saya yang lagi nongkrong di kafe. Ada yang luka di kepala, tangan, lengan, bahkan ada yang putus jari telunjuk,” ungkapnya.

Ridho menambahkan, pihaknya sudah membuat laporan ke Polsek Medan Tembung. Polisi bergerak cepat dan mengamankan dua orang pelaku.

“Sudah dilapor, katanya dua orang udah ditangkap. Gak ada yang meninggal, tapi luka-lukanya cukup parah,” katanya.

Hingga kini, kondisi para korban mulai membaik, meskipun masih menjalani perawatan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Ridho, penyerangan itu bermula dari kesalahpahaman.

Ia mendengar bahwa sebelumnya ada sepasang kekasih yang sempat menegur sekelompok pria yang sedang nongkrong di sebuah kafe lain, sambil memegang senjata tajam.

“Pasangan itu sempat tanya, ‘kenapa bawa klewang?’ Mereka jawab ‘gak ada bang’, lalu pasangan itu pergi. Tapi kawan mereka malah bilang ‘siapa yang nanya tadi?’ dan ngajak kejar.

Gak ketemu orangnya, eh malah teman-teman saya di kafe yang diserang,” pungkasnya.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan