Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Kabar Gembira Petani! Harga TBS Sawit di Simalungun Melonjak, Dukung Kesejahteraan Pekebun

Kabar Gembira Petani! Harga TBS Sawit di Simalungun Melonjak, Dukung Kesejahteraan Pekebun

Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, naik signifikan, Minggu (1/6/2025). Harga naik dari Rp1.900 menjadi Rp2.490 per kilogram di tingkat petani.

Dibaca Juga : Terungkap! Noordin M Top Ternyata Pernah Tinggal di Masjid Al Ikhwan Samosir

Pemilik Ram Timbangan Digital, Eko Manurung, berharap kenaikan TBS dapat meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit di Tanah Jawa.

“Menjelang Iduladha harga TBS melonjak tinggi. Kami beli seharga Rp2.490 per kilogram di tingkat petani. Semoga dengan kenaikan ini, petani kelapa sawit semakin sejahtera,” ujar Eko kepada Mistar.

Kepada petani, Eko mengimbau menjaga kualitas TBS agar tetap sesuai standar.

“Kepada petani, diharapkan dapat menjaga kualitas TBS dengan memastikan tingkat kematangan sudah sesuai ketentuan,” ucapnya.

Sedangkan petani sawit asal Desa Bosar Galugur, Awang berharap harga TBS yang tinggi bisa bertahan lama. Bahkan, harganya bisa naik lagi.

“Sebelumnya harga terendah TBS di tingkat petani di kisaran Rp1.800 sampai Rp1.900 per kilogram. Harga tersebut tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan petani. Misalnya harga pupuk yang mahal. Semoga bisa naik hingga Rp3.000 per kilogram seperti sebelumnya,” ujarnya. 

Salah satu petani sawit di Kecamatan Dolok Silau, Budi Siregar (42), mengaku senang dengan kondisi terkini. “Alhamdulillah, pendapatan kami naik hampir 30%. Ini sangat membantu biaya sekolah anak dan perawatan kebun,” ujarnya.

Kenaikan ini juga berdampak positif pada perekonomian lokal. Pedagang di pasar tradisional merasakan peningkatan daya beli masyarakat, terutama di sentra perkebunan sawit.

Dibaca Juga : Masinton Soroti Pelayanan Publik di Tapteng ‘Harus Tunjukkan Wajah Pancasila!

Kenaikan harga TBS sawit di Simalungun menjadi bukti bahwa sektor perkebunan tetap menjadi penopang ekonomi daerah. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, kesejahteraan petani bisa terus meningkat, sekaligus menguatkan posisi Indonesia sebagai raksasa sawit dunia.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan