Jerawat di Dahi Bukan Selalu Akibat Begadang, Kenali Penyebab Lainnya!
Sebuah unggahan di media sosial X baru-baru ini viral karena membahas lokasi jerawat di dahi yang diklaim bisa menunjukkan kondisi kesehatan seseorang. Dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa jerawat di dahi menandakan kebiasaan begadang.
Menanggapi hal ini, spesialis kulit dr. Ruri Diah Pamela, SpKK, menjelaskan bahwa konsep face mapping, yang menghubungkan lokasi jerawat dengan masalah kesehatan tertentu, belum memiliki bukti ilmiah yang kuat. Ia menegaskan bahwa penyebab jerawat sangat kompleks dan tidak bisa hanya dikaitkan dengan satu faktor berdasarkan lokasinya saja.
Baca Juga: 4 Kelompok Orang yang Tak Disarankan Minum Rebusan Daun Salam
“Kurang tidur memang bisa memperburuk jerawat karena meningkatkan stres dan produksi hormon kortisol. Namun, penyebab jerawat jauh lebih kompleks, melibatkan faktor genetik, produksi sebum, serta pertumbuhan bakteri Cutibacterium acnes,” ujar dr. Ruri saat dihubungi pada Senin (24/2/2025).
Lebih lanjut, dr. Ruri menjelaskan bahwa munculnya jerawat dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk penyumbatan pori-pori, perubahan hormon, stres, serta kebiasaan hidup. Pola makan dan pemilihan produk perawatan kulit juga berperan besar dalam kesehatan kulit seseorang.
“Stres tidak langsung menyebabkan jerawat, tetapi dapat meningkatkan hormon yang memicu produksi minyak berlebih.
Beberapa studi juga menunjukkan bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi dan susu dapat memperburuk jerawat pada sebagian orang, meski belum sepenuhnya konsisten,” tambahnya.
Selain itu, faktor eksternal seperti gesekan kulit akibat penggunaan masker (maskne), sering menyentuh wajah, serta kebiasaan memencet jerawat juga dapat memperburuk kondisi kulit.
Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!
Meski face mapping sering beredar di media sosial, klaim bahwa jerawat di area tertentu selalu berkaitan dengan kondisi kesehatan tertentu perlu ditinjau kembali secara ilmiah.
Oleh karena itu, dr. Ruri menyarankan agar mereka yang mengalami jerawat berkepanjangan berkonsultasi langsung dengan dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.






