Analisasumut.com
Beranda AKTUAL Waspada! Jenis Minuman Ini Bisa Bahayakan Tubuh, Konsumsinya Harus Dibatasi

Waspada! Jenis Minuman Ini Bisa Bahayakan Tubuh, Konsumsinya Harus Dibatasi

Setiap jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi memiliki dampak signifikan terhadap kinerja tubuh. Beberapa asupan baik untuk tubuh dan berperan penting dalam menjaga kesehatan jangka panjang.

Namun, ada juga jenis asupan yang dapat berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan, seperti makanan dan minuman manis.

Meski memberikan rasa bahagia dengan merangsang pusat kenikmatan di otak, ada bahaya tersembunyi yang mengintai di balik konsumsi berlebihan minuman manis.

Baca Juga: Wajib Tahu! 10 Makanan yang Bisa Menurunkan Gula Darah Secara Alami

Dikutip dari Science Alert, konsumsi minuman manis secara berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, kerusakan gigi, diabetes tipe 2, hingga penyakit jantung.

Penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Tufts University, Amerika Serikat, membuktikan hubungan antara konsumsi minuman manis dan meningkatnya angka penyakit tersebut.

Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!

Dalam studi yang dipublikasikan di Nature Medicine, ditemukan bahwa setiap tahun sekitar 1,2 juta kasus penyakit kardiovaskular dan 2,2 juta kasus diabetes tipe 2 bertambah di seluruh dunia, sebagian besar di antaranya berasal dari mereka yang rutin mengonsumsi minuman manis.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa minuman manis menyebabkan sekitar 80.000 kematian akibat diabetes tipe 2 dan 258.000 kematian akibat penyakit kardiovaskular setiap tahunnya.

Baca Juga: Wabah Virus Marburg Meningkat, WHO Laporkan 8 Kematian di Negara Terkait

Data dalam studi tersebut diperoleh dari 450 survei yang dilakukan oleh Global Dietary Database, yang mencakup data konsumsi minuman manis dari 2,9 juta orang di 118 negara di seluruh dunia.

Temuan dari studi ini juga menunjukkan bahwa pria dewasa muda dengan pendidikan tinggi di daerah perkotaan adalah demografi yang paling terpengaruh oleh dampak buruk dari minuman manis.

Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!

Penelitian ini berfokus pada minuman manis yang mengandung gula tambahan, dengan kandungan sedikitnya 50 kalori per sajian 220 gram.

Minuman yang termasuk dalam kategori ini adalah minuman ringan komersial, minuman berenergi, minuman buah, limun, dan agua fresca.

Sementara itu, susu manis, jus buah dan sayur murni tanpa tambahan gula, serta minuman dengan pemanis buatan non-kalori tidak termasuk dalam kategori ini.

Baca Juga: Daftar 21 Penyakit yang Pengobatannya Tak Ditanggung BPJS Meski Punya Kartu

Adedapo Iluyomade, ahli jantung di Baptist Health Miami Cardiac & Vascular Institute, menjelaskan bahwa minuman manis dapat meningkatkan risiko penyakit mematikan baik secara langsung maupun tidak langsung.

“Penyerapan gula yang cepat dalam bentuk cair menyebabkan lonjakan glukosa dan insulin yang mendorong akumulasi lemak visceral dan resistensi insulin,” ujar Adedapo, seperti dikutip dari Prevention.

Seiring berjalannya waktu, perubahan ini dapat menyebabkan disfungsi metabolisme, hipertensi, kolesterol tinggi, peradangan kronis yang berujung pada diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

Selain itu, konsumsi gula tambahan yang berlebihan juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan pola makan yang lebih sehat dan penambahan berat badan.

“Bagi kebanyakan orang, disarankan untuk mengonsumsi kurang dari satu porsi minuman manis per minggu, terutama bila diimbangi dengan diet berbasis makanan utuh yang padat nutrisi, seperti diet Mediterania,” tambahnya.

Baca Juga: 4 Gejala Kanker Ovarium yang Mungkin Tidak Anda Sadari

Dampak buruk dari konsumsi minuman manis juga menjadi ancaman besar bagi kesehatan masyarakat, terutama di negara-negara berkembang.

Dariush Mozaffarian, ahli jantung dari Tufts University, mengungkapkan bahwa negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah sering kali memasarkan minuman manis secara besar-besaran.

“Komunitas-komunitas ini tidak hanya mengonsumsi produk-produk berbahaya, tetapi juga seringkali kurang siap menghadapi konsekuensi kesehatan jangka panjang,” jelas Mozaffarian.

Oleh karena itu, dunia perlu melakukan intervensi berbasis bukti untuk menanggulangi konsumsi minuman manis sebelum dampaknya semakin besar, dengan lebih banyak nyawa yang terenggut akibat diabetes dan penyakit jantung.

Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan