Jelang Nataru, Bulog Sumut Salurkan 320 Ton Beras ke Nias via KRI Banda Aceh
Pimpinan Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara, Budi Cahyanto, mengirimkan cadangan beras pemerintah menggunakan KRI Banda Aceh-593 untuk mengangkut 320 ton menuju Kepulauan Nias, Jumat (19/12/2025).
Langkah ini diambil sebagai solusi atas terhambatnya jalur logistik darat di Sibolga yang selama ini menyokong sekitar 90 persen kebutuhan pokok masyarakat Nias.
Akibat perbaikan jalur darat yang berkepanjangan pascabencana, pasokan pangan ke wilayah kepulauan terluar tersebut terancam menjelang Natal dan Tahun baru.
Budi Cahyanto, menjelaskan keterlibatan TNI AL merupakan inisiatif strategis karena sulitnya mencari kapal komersial yang berani menembus gelombang tinggi di pantai barat Sumatera.
“Hampir 90 persen logistik menuju Nias itu dari Sibolga. Ketika jalur darat di Sibolga ada kesulitan, berdampak langsung ke Nias. Bulog tidak memiliki kapal sendiri dan koordinasi kapal komersial terkendala gelombang tinggi di pantai barat,” kata Budi saat pelepasan bantuan di Pelabuhan Belawan, Jumat (19/12/2025).
Budi menekankan pengiriman 320 ton beras ini bukan sekadar bantuan satu kali, melainkan upaya memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) atau buffer stock di Nias.
Baca juga : 99,6 Ton Beras Bantuan Bapanas Tiba untuk Warga Terdampak Banjir di Batu Bara
Ada tiga tujuan utama dari distribusi ini, yaitu menyiapkan stok jika terjadi banjir atau cuaca ekstrem di pulau terluar, penyaluran rutin kepada masyarakat yang membutuhkan, dan menjaga harga beras tetap murah melalui Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
“Ini sifatnya antisipasi. Sebagai pulau terluar, risikonya besar jika hujan deras atau banjir terjadi. Kami ingin masyarakat Nias tetap tenang menikmati Nataru karena beras tersedia dengan harga murah,” ucapnya.
Bantuan ini merupakan lanjutan dari misi sebelumnya di mana KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 telah mengirimkan 180 ton beras dari Jakarta. Komandan Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) I, Laksamana Muda TNI Deny Septiana, bahkan memberikan persetujuan bagi Bulog untuk terus menggunakan unsur KRI selama masa darurat.
“Laksda Deny bahkan menawarkan, kapanpun Bulog butuh KRI dari Aceh atau Teluk Bayur, dipersilakan. Kami optimalkan wilayah barat dengan KRI,” ujar Budi.
Perjalanan KRI Banda Aceh menuju Pelabuhan Angin, Nias, diperkirakan memakan waktu 2 hari 12 jam dan dijadwalkan tiba pada Senin pagi mendatang. Selain beras, kapal perang ini juga direncanakan mengangkut 150 tabung gas LPG sebagai bagian dari paket bantuan komprehensif bagi masyarakat terdampak.






