Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Insiden Mengerikan di Dairi Eskavator Robohkan 9 Unit Rumah, Warga Terdampak Trauma

Insiden Mengerikan di Dairi Eskavator Robohkan 9 Unit Rumah, Warga Terdampak Trauma

Sedikitnya 9 unit rumah dan ragam tanaman pertanian seperti jagung, durian, kopi, jeruk, dan tanaman lainnya di areal seluas 4 hektar dihancurkan menggunakan alat berat jenis eskavator di Dusun Lumban Simatupang Desa Hutaimbaru Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi, Senin (3/2/25).

Dibaca Juga : Era Baru Penilangan Polres Simalungun Siap Terapkan E-Tilang Secara Efektif

Dihancurkannya 9 unit rumah di beberapa tempat dan tanaman pertanian itu merupakan kegiatan eksekusi perkara oleh Pengadilan Negeri (PN) Sidikalang.

Sebelum eksekusi dilaksanakan, PN Sidikalang membacakan putusan pengadilan no 19/Pdt.G/1991/PN Sidikalang yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (res judicata/inkracht van gewijsde) yang bersifat penghukuman (condemnatoir), yang dilakukan secara paksa terhadap 6 tergugat.

Panitera PN Sidikalang, Nelson Saragih saat diwawancarai mistar.id di lokasi menyebutkan kurang lebih 9 unit rumah dan 4 hektar lahan berisi tanaman serta 11 kuburan akan dieksekusi.”Saat ini pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih jauh karena eksekusi masih berlangsung,” jelas Nelson.

Kabag Ops Polres Dairi, Kompol Syahrial Sirait, ketika dikonfirmasi menyebutkan PN Sidikalang memohon bantuan pengawalan eksekusi kepada Polres Dairi dibantu TNI, POM, Satpol PP Dairi dan pihak PLN.

Pantauan di lapangan, para tergugat tidak bisa berbuat banyak dan hanya terlihat menangis histeris meratapi rumah dan tanaman mereka dieksekusi. Pelaksanaan eksekusi berjalan aman dan lancar walau ribuan warga turut hadir menyaksikan eksekusi tersebut.

Informasi di lapangan, sebelumnya perkara tersebut sudah berlangsung kurang lebih 34 tahun prosesnya berjalan dan yang berperkara marga Simatupang dengan 6 tergugat.Insiden ini memicu keprihatinan warga setempat yang menuntut kejelasan dan keamanan dalam pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur di daerah mereka. Banyak warga berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Untuk sementara waktu, warga yang kehilangan rumah mengungsi di rumah kerabat atau tenda darurat yang didirikan oleh relawan. Bantuan dari pemerintah daerah dan organisasi kemanusiaan pun mulai mengalir untuk meringankan beban korban.

Dibaca Juga : Dua Pelaku Pencurian Laptop di Sibolga Dibekuk Polisi

Tragedi ini menjadi pengingat betapa pentingnya keselamatan dan kehati-hatian dalam penggunaan alat berat, terutama di area pemukiman warga. Harapan besar kini digantungkan pada proses pemulihan dan keadilan bagi keluarga-keluarga yang menjadi korban.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan