HMI Medan Soroti Kunjungan Presiden Prabowo ke Pakistan di Tengah Krisis di Sumatera
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan mengkritik keras Presiden Prabowo Subianto yang pergi ke Pakistan di saat rakyat Sumatera menderita akibat bencana longsor dan banjir.
“Kami murka terhadap Presiden Prabowo yang memilih pergi ke negara Pakistan di saat rakyat menderita. Tentu kami sangat kecewa dan marah dengan sikap Presiden yang meninggalkan tanah air, padahal rakyat masih bergulat dengan bencana yang belum tertangani sepenuhnya,” ucap Ketua Bidang Pembangunan Demokrasi dan Politik HMI Medan, Ilham Panggabean, dalam siaran pers, Rabu (10/12/2025).
Ilham menilai tindakan Prabowo yang lebih mengutamakan agenda ke luar negeri merupakan bentuk pengabaian terhadap tanggung jawab moral dan konstitusional. Agenda ke luar negeri tersebut dinilai tidak sensitif dan telah mencederai nilai dasar kenegarawanan seorang kepala negara.
“Padahal beberapa hari sebelumnya, publik sempat dikejutkan dengan sikap Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, yang memilih berangkat umrah saat warganya dilanda bencana dan Presiden meminta Mirwan dicopot dari jabatannya. Namun, sungguh ironi pernyataan Presiden justru bertolak belakang dengan tindakannya sendiri,” ujarnya.
Baca juga : HMI Sumut Kritik Pengibaran Bendera Merah Putih di Tempat Hiburan Malam Medan
Menurut Ilham, agenda di Pakistan seharusnya dapat diwakilkan. Penanganan bencana di dalam negeri jauh lebih mendesak dan membutuhkan kehadiran kepala negara secara langsung.
“Situasi seperti ini menimbulkan kesan bahwa penanganan bencana di Sumatera dibiarkan berlarut-larut tanpa kesigapan, bahkan seolah pemulihan sengaja berjalan lambat. Ketidakhadiran Presiden di masa krisis merupakan kelalaian dan simbol lemahnya komitmen nilai kemanusiaan dan kepemimpinan yang beradab,” tuturnya.
HMI Medan mendesak Presiden agar segera menunjukkan sikap tanggung jawab yang nyata, bukan sekadar retorika. Ilham meminta Presiden turun langsung guna memastikan penanganan bencana berjalan maksimal dan membuktikan bahwa negara masih memiliki pemimpin yang peduli pada penderitaan warganya.
“Apabila amanah konstitusi tak dijalankan, kritik keras dari rakyat adalah konsekuensi yang layak. HMI Medan tidak akan diam. Kami akan terus menyuarakan kebenaran, mengecam tindakan merugikan rakyat, dan memastikan moralitas demokrasi tidak dikorbankan demi kepentingan politik sesaat. Kami bersama rakyat dan menolak segala bentuk kepemimpinan yang abai terhadap penderitaan bangsa,” tuturnya.






