Dua Tahun Terakhir Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak Dialami di Siantar
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pematang Siantar melaporkan sejumlah penyakit yang mendominasi masyarakat di beberapa tingkat fasilitas kesehatan (faskes) di sepanjang 2023.Hipertensi masih menjadi terbanyak yang ditemukan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kota Pematang Siantar, Misran.
Dibaca Juga : Rusaknya Jalan Simpang Tiga SM Raja Padangsidimpuan Warga Tagih Janji Perbaikan
Ia menyampaikan, jumlah penderita hipertensi di Kota Pematang Siantar pada tahun 2024 sebanyak 5.881, dan pada tahun sebelumnya tercatat mencapai 15.436 kasus.Masih di 2023, penyakit tekanan darah tinggi disusul oleh influenza [virus yang menyerang sistem pernapasan] sebanyak 12.807 kasus. Lalu gastritis atau yang sering dikenal peradangan pada dinding lambung sebanyak 7.143.
Kemudian, ada faringitis [radang tenggorokan] akut sebanyak 5.372 dan diabetes melitus type 2 sebanyak 4.528 serta dermatitis kontak alergi (DKA) atau peradangan kulit mencapai 3.592 kasus.Tidak lupa, Misran senantiasa mengajak masyarakat agar berperilaku hidup bersih dan sehat, menjaga pola makan seimbang, beristirahat yang cukup serta menggiatkan olahraga guna terhindar dari penyakit.
Untuk menanggulangi masalah ini, pemerintah kota gencar melakukan kampanye kesehatan. Salah satunya adalah program cek tekanan darah gratis yang dilakukan di puskesmas dan posyandu. Selain itu, kampanye pola hidup sehat juga digencarkan melalui media sosial dan sosialisasi langsung ke masyarakat.
Dibaca Juga : Kecelakaan Fatal di Siantar Vixion vs Beat, Satu Tewas di Lokasi
Namun, tantangan tetap ada. Kesibukan masyarakat perkotaan sering kali menjadi penghalang untuk menerapkan gaya hidup sehat. “Kami berharap masyarakat lebih proaktif menjaga kesehatan, mengurangi konsumsi makanan cepat saji, dan lebih banyak berolahraga,” ujar seorang petugas kesehatan di Puskesmas Siantar .
Hipertensi merupakan penyakit yang bisa dicegah dengan perubahan pola hidup sederhana, seperti mengurangi asupan garam, menjaga berat badan ideal, dan rutin berolahraga. Pemerintah kota berharap kolaborasi antara masyarakat, lembaga kesehatan, dan pihak swasta dapat menurunkan angka kasus hipertensi di tahun-tahun mendatang. Dengan kepedulian bersama, dominasi hipertensi di Kota Siantar diharapkan bisa ditekan, sehingga masyarakat dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik.