Analisasumut.com
Beranda AKTUAL Harga Kedelai Mahal, Pengusaha Tahu di Binjai Mengeluh ke Gubernur Bobby

Harga Kedelai Mahal, Pengusaha Tahu di Binjai Mengeluh ke Gubernur Bobby

Pada Senin, 21 Juli 2025, pengusaha tahu di Kelurahan Sukamaju, Binjai Barat, mengeluhkan mahal dan tidak stabilnya harga kacang kedelai kepada Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, saat ia meninjau pabrik tahu milik Lastri, pelaku UMKM selama 11 tahun.

Lastri memproduksi sekitar 200 kg tahu tiap hari, namun tekanan harga kedelai menggerus keuntungan. Bobby merespons dengan meresmikan Koperasi Merah Putih di “Kampung Tahu”, yang akan mendistribusikan kedelai secara kolektif.

Baca juga : Indonesia vs Malaysia di Piala AFF U-23, Garuda Diprediksi Menang Tipis

Koperasi ini melayani 42 pabrik tahu dan 9 pabrik tempe, menyuplai hingga 8 ton kedelai per hari atau 240 ton per bulan, serta diharapkan mampu menurunkan harga bahan baku

Pengusaha tahu di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Binjai Barat, mengeluhkan harga kacang kedelai yang masih tinggi dan tidak stabil. Salah satunya adalah Lastri, pelaku UMKM yang telah menjalankan usaha tahu selama 11 tahun.

Keluhan tersebut disampaikan langsung kepada Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, saat mengunjungi pabrik tahu milik Lastri, Senin (21/7/2025). Dalam kunjungan itu, Bobby menyaksikan langsung proses produksi tahu dengan peralatan sederhana yang digunakan para pekerja.

“Saya sudah 11 tahun usaha tahu di sini, dan tiap hari bisa produksi sekitar 200 kilogram tahu siap jual. Tapi harga kacang kedelai sekarang masih mahal dan nggak stabil,” ujar Lastri.

Lastri berharap dengan bergabungnya pelaku usaha kecil seperti dirinya ke dalam Koperasi Merah Putih (KMP), mereka dapat memperoleh bahan baku seperti kacang kedelai dengan harga yang lebih terjangkau.

Menanggapi keluhan tersebut, Gubernur Bobby Nasution menyatakan pemerintah hadir melalui KMP untuk membantu pelaku UMKM, baik dalam bentuk kemudahan akses bahan baku maupun dukungan permodalan.

“Kami akan bantu supaya usaha tahu di sini bisa berkembang, dan para pelaku UMKM bisa lebih maju lagi,” ucap Bobby.

Sementara itu, Lurah Sukamaju, Juliadi, membenarkan keluhan soal tingginya harga kedelai telah lama dirasakan para pelaku usaha tahu dan tempe di wilayahnya.

“Lewat koperasi berbadan hukum ini, kita akan coba menerobos jalur distribusi agar bahan baku seperti kacang kedelai, tepung, dan minyak bisa diperoleh melalui koperasi dengan harga terjangkau dan kualitas baik,” kata Juliadi.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan