Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Harga Beras Meroket di Siantar, DKPP Pasokan Menipis, Permintaan Melejit

Harga Beras Meroket di Siantar, DKPP Pasokan Menipis, Permintaan Melejit

Harga beras di sejumlah pasar tradisional Kota Pematangsiantar mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir. Kenaikan ini terjadi pada hampir semua jenis beras, baik medium maupun premium non-subsidi.

Dibaca Juga : Program MBG Masih Sebatas Wacana, Pelajar Menanti Realisasi

Kepala Bidang Pangan dan Penyuluhan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Pematangsiantar, Laila Nasution, menyebut penyebab utama kenaikan harga adalah berkurangnya pasokan saat masa panen, sementara permintaan konsumen terus meningkat.

“Mahalnya harga beras karena kurangnya pasokan pada masa panen padi, ditambah dengan tingginya permintaan,” ujarnya, Selasa (22/7/2025).

Meski begitu, Laila memastikan harga beras subsidi dari pemerintah, khususnya beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), masih terjaga stabil. Untuk menekan harga dan membantu masyarakat, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah strategis.

“Salah satunya melalui operasi pasar murah bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dengan menjual beras SPHP. Kegiatan ini dilaksanakan pada 22 hingga 25 Juli 2025 di delapan kecamatan di Kota Pematangsiantar,” katanya.

DKPP juga terus berkoordinasi dengan Perum Bulog dalam memastikan kelancaran distribusi beras SPHP ke pasar-pasar tradisional. “Penyaluran sudah dimulai di sejumlah pasar, dan diharapkan bisa menstabilkan harga beras dalam waktu dekat,” ucap Laila.

Dibaca Juga : Garuda Muda Siap Tempur! Indonesia Tantang Thailand di Semifinal AFF U-23 2025

Ia juga memastika sejauh pemantauan yang dilakukan, belum ditemukan adanya praktik peredaran beras oplosan di pasar. “Namun ke depan kami tetap akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memastikan kualitas dan keamanan beras yang dijual di pasaran,” tuturnya.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan