Analisasumut.com
Beranda AKTUAL Gempa Susulan di Taput Terjadi 8 Kali, BPBD Imbau Kewaspadaan

Gempa Susulan di Taput Terjadi 8 Kali, BPBD Imbau Kewaspadaan

Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, mengalami delapan kali gempa susulan setelah diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,5 pada Selasa (18/3) pukul 05.22 WIB. Gempa tersebut mengakibatkan kerusakan bangunan hingga tanah longsor di beberapa titik.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Utara, Bonggas Feddy Pasaribu, menyatakan bahwa dampak gempa cukup parah, terutama di Kecamatan Pahae Julu dan Pahae Jae.

Baca Juga: Gempa 5,5 Magnitudo Guncang Taput, Jalan Tarutung-Sipirok Putus Total

“Gempa ini juga mengakibatkan longsor yang menimpa sejumlah bangunan serta memutus akses jalan nasional Tarutung-Sipirok di Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu,” ujar Bonggas saat dihubungi di Medan, Selasa (18/3).

BPBD bersama pihak terkait telah mengerahkan alat berat untuk menangani dampak bencana. Masyarakat diminta tetap waspada terhadap gempa susulan yang berpotensi memicu longsor.

BMKG: Gempa Taput Akibat Aktivitas Sesar Aktif

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa di Taput merupakan gempa tektonik akibat aktivitas sesar aktif.

Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme mendatar turun,” jelas Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

BMKG mencatat episenter gempa berada di darat, sekitar 19 km tenggara Tapanuli Utara, dengan kedalaman 10 km. Meski gempa susulan semakin kecil, masyarakat tetap diminta waspada terhadap potensi bencana lanjutan.

BPBD Kabupaten Tapanuli Utara mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan dan dampak lanjutan, seperti longsor atau kerusakan bangunan.

“Meskipun gempa susulan mulai melemah, kami tetap meminta masyarakat untuk berhati-hati dan selalu siaga. Jika ada tanda-tanda bahaya, segera cari tempat aman dan ikuti arahan dari petugas,” ujar Bonggas Feddy Pasaribu.

Hingga saat ini, upaya penanganan terus dilakukan dengan mengerahkan alat berat untuk membersihkan material longsor dan memulihkan akses jalan. Masyarakat diharapkan mengikuti informasi resmi dari BMKG dan BPBD untuk menghindari berita hoaks terkait bencana.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan