Gaya Kepemimpinan Baru Bupati Toba dan Wabup Lebih Sapa Warga Langsung di Desa
Demi meningkatkan kualitas pelayanan publik, Bupati Toba Effendi Napitupulu dan Wakil Bupati (Wabup) Murphy Sitorus rutin berkantor di desa. Langkah ini dilakukan untuk mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat secara langsung.
Dibaca Juga : Kabupaten Simalungun Bangun Ekonomi Desa, Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk
Wabup Murphy Sitorus mengatakan, kehadiran pimpinan daerah dan seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di desa bukan sekadar simbolik, melainkan bentuk nyata komitmen pelayanan langsung.
Salah satunya dilakukan di Desa Silamosik I, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba. Di mana seluruh jajaran pemerintah berkantor untuk mendengarkan dan menyelesaikan langsung keluhan, serta kebutuhan masyarakat.
“Seluruh pelayanan dilakukan di desa. Pelayanan cepat, tanpa biaya dan humanis. Itulah pendekatan yang kita lakukan kepada masyarakat desa,” kata Murphy, Kamis (8/5/2025).
Lanjutnya, seiring waktu berjalan pelayanan pemerintah bisa membantu masyarakat desa mencari apa potensi alam untuk meningkatkan ekonomi.
“Pemerintah dan masyarakat mencari dan menggali potensi desa dari alamnya untuk meningkatkan kesejahteraan. Setelah pelayanan dilaksanakan secara maksimal,” katanya.
Murphy memastikan ia dan Bupati Toba terbuka dengan saran masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan
Dibaca Juga : Kebakaran di PLTU Labuhan Angin, Pembangkit Listrik Tua yang Masih Bertahan 15 Tahun
“Jika ada tawaran dari masyarakat, dan setelah dipertimbangkan penting untuk kesejahteraan dan bermanfaat bagi banyak orang, kita akan langsung ke lapangan melihat potensinya,” tuturnya.
Ke depan, Bupati dan Wabup berencana menjadwalkan kantor keliling secara bergilir ke seluruh desa di Kabupaten Toba. Mereka juga akan melibatkan perangkat daerah terkait, seperti Dinas PU, Kesehatan, dan Pendidikan, agar respons terhadap masalah warga bisa lebih cepat dan terkoordinasi. Dengan kebijakan ini, Pemkab Toba membuktikan bahwa kepemimpinan yang efektif tidak harus selalu di balik meja, tapi justru di tengah masyarakat yang dilayani.






