Gatal-Gatal Serang Pengungsi Banjir di Sergai
Sekitar 30 Kepala Keluarga (KK) warga Dusun V, Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Serdang Bedagai (Sergai) bertahan di musala SMKN 1 Sei Rampah. Selama empat hari di pengungsian, warga mulai terserang penyakit gatal-gatal.
Saleh, 45 tahun, salah satu warga yang menempati posko selama empat hari, mengaku mengalami gatal-gatal di sekujur tubuh. Ia berharap tim medis bisa datang ke lokasi karena keterbatasan perahu menuju posko medis di depan sekolah.
“Ada posko medis, namun sangat jauh. Perahu terbatas, kami berharap tim medis yang memantau datang ke lokasi kami ini,” kata Saleh kepada wartawan, pada Minggu (30/11/2025).
Warga lain, Titin, 45 tahun, menyebut pengungsi juga membutuhkan selimut, obat masuk angin, obat gatal, serta anti-nyamuk.
Baca juga : Pasca Banjir, DPRD Medan Dorong Pemko Percepat Perbaikan Infrastruktur
“Kami butuh selimut. Kalau malam dingin, nyamuk banyak. Kasihan anak-anak kami, juga sudah mulai masuk angin,” ujar Titin.
Titin menambahkan, stok makanan di posko masih aman. Para pengungsi tidak mengkhawatirkan pasokan makanan karena relawan masih datang mengantar bantuan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai dr. Yohnly B Dachban mengatakan petugas medis akan segera menuju lokasi.
“Terkait hal itu, petugas medisnya akan segera ke lokasi. Kita persiapkan dulu obat-obatnya dan akan diterobos ke lokasi pengungsi tersebut,” ucapnya.






