Fakta Baru Kasus Wanita Tewas di Sei Rotan: Korban dan Pelaku Sempat Pacaran Tiga Tahun
Terungkap, hubungan asmara AS dan AK sudah berjalan tiga tahun. Keduanya terlibat pertikaian lantaran AS cemburu dengan AK.
Dari pengakuan AK, ia menjalin hubungan dengan AS setelah bercerai dengan suaminya.
“Motif sehingga terjadi tindak pidana ini, dilandasi kuat dengan adanya cemburu yang luar biasa. Sehingga terjadi pertikaian antara keduanya. Fakta empiris, terdapat di dalam rekaman CCTV sehingga kasus ini terungkap secara terang benderang,” kata Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dr Jean Calvijn Simanjuntak, Rabu (12/11/2025).
Dijelaskan Calvijn, dalam rekaman CCTV, terlihat sedikitnya ada sembilan adegan hingga AS menusuk tubuhnya dengan gunting hingga tewas.
Dalam rekaman itu juga terlihat AS dan AK bergelut hingga 10 menit sebelum akhirnya Bunga membuka pintu kamar dan keluar.
Baca Juga : Diduga Cemburu, Wanita di Percut Sei Tuan Tikam Pasangan Sesama Jenis dan Akhiri Hidupnya
“Mulai dari AS, AK dan Bunga, anak kandung AK tidur. Selanjutnya AS terbangun dan mengambil gunting yang berada di lemari lalu menusuk AK berulang kali. Pergumulan keduanya berlangsung selama 10 menit. Selain menusuk, AS juga membekap wajah AK dengan bantal,” tuturnya.
Saat Bunga berhasil keluar kamar, bekapan AS melemah terhadap AK. Keduanya sempat berkomunikasi singkat.
AK sempat mengaku khilaf dan meminta maaf pada AS sebelum AS keluar kamar.
“Saat bunga membuka pintu kamar, keduanya sempat berbicara singkat. Pitingan dan bekapan AS ke AK melemah. AK bertanya ke AS kenapa melakukan hal itu. AS sempat mengaku khilaf dan meminta maaf,” ujarnya.
Setelah AK keluar kamar, AS kembali mengambil gunting dan melukai dirinya hingga tewas. “AS tewas di tempat,” ucapnya.
Sebelumnya, warga yang bermukim di Desa Sei Rotan, Percut Sei Tuan, mendadak geger.
Pasalnya, seorang wanita berinisial AS ditemukan tewas bersimbah darah di salah satu rumah Gang Pendidikan II.






