Hujan Tak Surutkan Semangat, Etnis Banjar Tampil Memukau di PSBD Asahan
Hujan gerimis yang membasahi Lapangan PSBD Kisaran, Jumat (10/10/2025) malam, tak menyurutkan semangat dan kreativitas para seniman etnis Banjar. Mereka tampil atraktif dan memukau dalam Pekan Seni Budaya Daerah (PSBD) Asahan ke-6, menghadirkan ragam tarian, musik, hingga seni bela diri khas Kalimantan Selatan.
Suasana panggung utama yang diterangi cahaya warna-warni semakin hidup ketika puluhan penari dan pelaku seni Banjar naik ke atas panggung. Dengan busana tradisional yang penuh warna dan irama gendang yang rancak, mereka menampilkan deretan pertunjukan khas seperti Tari Mandau, Tari Mambarasih, Tari Baras Kuning, Tari Enggang, Tari Mandau Saratus, hingga silat tradisional Kuntau Banjarmasin.
Meski sempat diguyur hujan rintik, penonton tetap bertahan di kursi masing-masing. Banyak yang terlihat mengabadikan momen dengan kamera ponsel, menikmati setiap gerak dan irama yang berpadu antara kekuatan dan kelembutan khas budaya Banjar.
Penampilan demi penampilan tersaji dengan penuh penghayatan. Tari Mandau, misalnya, menggambarkan semangat juang dan keberanian suku Banjar dalam mempertahankan kehormatan dan tanah kelahirannya. Sementara Tari Baras Kuning melambangkan rasa syukur dan kebersamaan masyarakat Banjar dalam menjalani kehidupan.
Tak hanya tarian, panggung PSBD malam itu juga dimeriahkan dengan penampilan Madihin, seni sastra lisan khas Banjar yang dikemas dalam bentuk syair atau pantun monolog. Dibawakan oleh dua seniman Banjar, Madihin tampil jenaka dan penuh pesan moral, diiringi tabuhan alat musik tradisional seperti tarbang dan gitar Banjar. Suara gendang berpadu dengan lantunan pantun membuat penonton larut dalam tawa dan kekaguman.
Dalam sambutannya, Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) Kabupaten Asahan, Suparno Albanjari, menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Asahan yang telah memberikan ruang bagi masyarakat Banjar untuk menampilkan warisan budayanya.
“Kami bersyukur bisa menjadi bagian dari PSBD Asahan tahun ini. Meskipun tampil di bawah gerimis, semangat urang Banjar tidak pernah padam. Ini bukti bahwa budaya Banjar tetap hidup dan eksis di tanah perantauan,” ujarnya disambut tepuk tangan penonton.
Baca juga : Pagelaran Seni Etnis Jawa di PSBD Asahan Dimeriahkan 600 Penari
Suparno menambahkan, kegiatan seperti ini menjadi momentum penting untuk memperkuat persaudaraan lintas etnis di Kabupaten Asahan yang dikenal sebagai daerah multikultural dengan semboyan “Rambate Rata Raya.”
Ketua Forum Komunikasi Lembaga Adat (Forkala) Asahan, Makmur Hasibuan, dalam sambutannya juga memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh etnis yang telah berpartisipasi dalam PSBD tahun ini. Ia menilai, penampilan etnis Banjar menunjukkan keindahan budaya yang kaya nilai filosofi dan etika.
“Melalui PSBD, kita melihat bagaimana seluruh etnis di Asahan dapat bersatu dalam harmoni. Malam ini, urang Banjar membuktikan bahwa seni adalah bahasa universal yang menyatukan,” ujar Makmur.
Sementara itu, Ketua KBB Provinsi Sumatera Utara, Hidayatulah, menyebut bahwa keikutsertaan etnis Banjar dalam PSBD Asahan merupakan bentuk nyata dari semangat kebersamaan dan kontribusi warga Banjar terhadap pembangunan daerah.
“Urang Banjar sudah hadir di Sumatera Utara sejak sebelum kemerdekaan. Kini, kepengurusan KBB telah tersebar di 16 kabupaten/kota di Sumut, termasuk di Asahan, khususnya di Kecamatan Air Joman dan Desa Banjar,” ucap Hidayatulah.
Ia menilai, PSBD menjadi sarana strategis bagi pemerintah daerah untuk mempererat hubungan antarsuku dan membangun semangat kebangsaan di tengah masyarakat yang majemuk.
Mewakili Pemerintah Kabupaten Asahan, Asisten III Setdakab Asahan, Muhilli Lubis, memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas penampilan atraktif dan bersemangat dari seniman Banjar malam itu.






