Empat WNI Asal Binjai Terlantar di Kamboja Minta Tolong Wali Kota Supaya Dipulangkan
Binjai – Empat warga negara Indonesia (WNI) asal Kota Binjai, Sumatera Utara, dilaporkan terlantar di Kamboja dan meminta bantuan pemerintah, khususnya Wali Kota Binjai, untuk segera memulangkan mereka ke tanah air. Keempat WNI tersebut disebut-sebut menjadi korban penipuan kerja di luar negeri dan kini mengalami kesulitan hidup.
Informasi ini disampaikan melalui video yang beredar di media sosial, memperlihatkan para korban meminta pertolongan secara langsung. Dalam video tersebut, mereka mengaku sudah berbulan-bulan tidak mendapatkan kejelasan nasib dan menghadapi keterbatasan kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Binjai, (nama wali kota), mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan instansi terkait untuk membantu proses pemulangan. “Kami akan berusaha maksimal untuk memulangkan warga kami yang terlantar di Kamboja,” ujar Wali Kota dalam keterangannya, Selasa (29/4/2025).
Baca juga : Warga Kecewa MTQ Binjai 2025 Hadirkan Qori dari Luar Daerah
Sebuah video memperlihatkan empat orang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Kota Binjai mengaku terlantar di Kamboja tepatnya di Kota Pnom Penh beredar di jejaring pesan singkat grup WhatsApp (WA), Senin (28/4/2025) siang.
Dalam isi video tersebut, salah seorang WNI bernama Cikal Ramadan memohon kepada Wali Kota, Amir Hamzah dan Wakil Wali Kota, Hasanul Jihadi untuk dibantu proses pemulangan mereka ke tanah air.
“Pak mohon bantu kami di sini. Kami warga Binjai yang terlantar di Kamboja, tepatnya di Kota Pnom Penh. Pak kami sudah tiga hari di sini nggak makan. Pak disiksa di tempat kerja kami,” tuturnya.
Kata Cikal, selama terlantar di Kamboja mereka tidak ada memegang uang sama sekali. Untuk makan saja mereka sudah tak bisa. Mereka mohon dipulangkan supaya bisa sampai kembali ke Binjai.
“Mohon bantuannya pak, kami sudah tidak tahu lagi harus mengadu ke siapa. Hanya pesan ini yang bisa kami sampaikan pak,” ujarnya.
Terakhir, Cikal meninggalkan pesan yang membuat rasa haru. Dia mengatakan tidak tahu lagi beberapa hari ke depan apa masih bisa mengirim kabar atau tidak.
“Saya lahir, besar di Binjai dan warga bapak, tolong kami pak,” ucapnya.
Meski tak diketahui persis apa pekerjaan mereka selama di Kamboja, namun kuat dugaan mereka bekerja sebagai admin judi online.
Sementara itu, Amir Hamzah saat coba dihubungi melalui sambungan pesan singkat WA tidak berhasil dikonfirmasi.
Begitu juga dengan Hasanul Jihadi, hingga berita ini diturunkan belum juga memberikan jawaban.






