Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS DPRD Pematangsiantar Desak Transparansi Penuh dalam Pelaksanaan SPMB 2025

DPRD Pematangsiantar Desak Transparansi Penuh dalam Pelaksanaan SPMB 2025

Anggota Komisi II DPRD Kota Pematangsiantar, Metro Bodyart Hutagaol, memberikan perhatian khusus terhadap kesiapan Dinas Pendidikan (Disdik) dalam menyelenggarakan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 yang akan dimulai Juni mendatang.

Dibaca Juga : Indonesia Vs Brasil di Piala Dunia U-17 2025! Nova Arianto ‘Kami Siap Berjuang

SPMB 2025 merupakan sistem baru yang menggantikan skema lama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dan diharapkan mampu mengakomodasi seluruh calon peserta didik, terutama dari keluarga kurang mampu.

“Seluruh anak-anak kita yang ada di Pematangsiantar ini agar semua bersekolah, terutama bagi murid dari keluarga yang kurang mampu,” ujar Politisi Partai Demokrat tersebut.

Ia mengatakan koordinasi perlu terfokus pada kesiapan pelaksanaan SPMB 2025, memastikan tidak ada penyalahgunaan pada jalur-jalur tertentu, serta menutup segala akses celah kecurangan.

“Empat jalur penerimaan, yaitu domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi, harus dilaksanakan secara terbuka. Perubahan sistem bukan hanya pergantian nama, tapi harus membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Disdik Pematangsiantar, M Hamdani, menyampaikan bahwa pendaftaran SPMB akan berlangsung dua tahap, dimulai 16 Juni 2025.

Tahap kedua akan dibuka pada awal Juli sebelum tahun ajaran baru dimulai. Mekanisme ini berlaku untuk jenjang TK hingga SMP. Untuk petunjuk teknis (Juknis), telah diteken Wali Kota Wesly Silalahi.

Hamdani menegaskan bahwa pungutan liar dalam proses penerimaan murid baru dilarang keras. Ia mengimbau masyarakat segera melapor jika menemukan indikasi pungutan dengan disertai bukti pendukung.

Dibaca Juga : BPK Sumut Umumkan Hasil Audit Tapteng Raih WDP, Tapsel-Tebing Tinggi-Labusel Borong WTP

“Disdik Pematangsiantar akan menindaklanjuti segala bentuk pungutan liar sesuai aturan hukum yang berlaku,” ujar Hamdani.  Sementara itu, para calon mahasiswa dan orang tua mengharapkan seleksi yang adil agar setiap peserta memiliki kesempatan yang sama. “Kami berharap tidak ada lagi cerita anak pintar tidak diterima karena tidak punya koneksi,

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan