Dokter Ungkap Alasan Botox Tidak Dianjurkan untuk Wanita Usia 20-an Awal
Dalam beberapa tahun terakhir, tren penggunaan Botox preventif di kalangan orang muda berusia 20-an semakin meningkat.
Media sosial dan tekanan untuk tampil sempurna telah mendorong banyak orang mencoba perawatan estetika guna mencegah tanda-tanda penuaan sejak dini. Namun, para pakar kecantikan menekankan bahwa di usia muda bukanlah solusi terbaik untuk mencegah keriput.
Baca Juga: 5 Manfaat Keratin untuk Rambut: Lebih Lembut, Lurus, tapi Ada Risikonya!
Botox adalah neurotoksin yang bekerja dengan menghambat kontraksi otot wajah sehingga mengurangi munculnya garis halus dan kerutan.
Biasanya, digunakan untuk mengatasi keriput yang sudah terlihat. Namun, preventif digembar-gemborkan dapat mencegah terbentuknya keriput sebelum muncul.
“Botox preventif adalah perpaduan antara pencegahan dan peremajaan. Idenya adalah memulai lebih awal untuk mengatasi area sebelum garis-garis terlihat,” ungkap Dr. Dendy Engelman, seorang dermatolog bersertifikat, dikutip dari Vogue.
Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!
Meski terdengar menjanjikan, penggunaan Botox preventif dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan.
Botox yang berlebihan dapat menyebabkan otot wajah menjadi lemah dan kehilangan elastisitas, sehingga wajah tampak lebih tua dari usia sebenarnya.
“Jika terlalu banyak menggunakan pada dahi selama bertahun-tahun, otot akan melemah dan menjadi rata, yang menyebabkan kulit tampak lebih tipis dan kendur,” kata Dr. Patricia Wexler dari Wexler Dermatology.
Dr. Shadi Kourosh, profesor dermatologi di Harvard Medical School, menambahkan bahwa relaksasi otot yang berlebihan dapat menyebabkan hilangnya ekspresi wajah alami.
Baca Juga: 10 Warna Rambut yang Bikin Wajah Cerah untuk Semua Jenis Kulit
“Wajah muda seharusnya bisa bergerak. Terlalu banyak bisa menghasilkan tampilan yang kaku atau tidak alami, membuat seseorang terlihat lebih tua daripada lebih muda,” jelasnya.
Para dermatolog merekomendasikan penggunaan hanya ketika tanda-tanda penuaan seperti garis ekspresi mulai terlihat jelas. Dr. Shadi menyarankan agar perawatan Botox dilakukan di area yang mengalami kontraksi otot berlebihan, seperti dahi dan garis senyum, dengan dosis yang tepat untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.