Analisasumut.com
Beranda AKTUAL Diterjang Badai, Dua Nelayan Nias Selatan Ditemukan di Mentawai

Diterjang Badai, Dua Nelayan Nias Selatan Ditemukan di Mentawai

Mentawai, 23 Mei 2025 – Dua nelayan asal Kabupaten Nias Selatan dilaporkan selamat setelah perahu mereka dihantam badai di perairan Samudra Hindia dan hanyut hingga ke wilayah Kepulauan Mentawai. Keduanya ditemukan oleh nelayan setempat dalam kondisi lemas namun selamat setelah terapung selama dua hari di laut lepas.

Menurut informasi dari Basarnas, kedua nelayan tersebut sempat hilang kontak saat melaut pada awal pekan ini. Tim SAR bersama masyarakat setempat langsung melakukan pencarian setelah menerima laporan dari keluarga. Beruntung, keduanya berhasil ditemukan dan dievakuasi ke daratan untuk mendapatkan perawatan medis.

Dua nelayan asal Nias Selatan sempat hilang selama enam hari, mulai dari Selasa (13/5/2025) hingga ditemukan pada Senin (19/5/2025) dalam kondisi selamat.

Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana Sunarya mengatakan kedua nelayan tersebut bernama Yadi Fati Laia, 55 tahun, warga Desa Bawozihono, Kecamatan Lahusa, dan Zabali Amazihono, 38 tahun, warga Desa Hilindraso, Kecamatan Toma, Kabupaten Nias Selatan.

Yadi dan Zabali berlayar menggunakan kapal mesin dan memulai perjalanan dari perairan Hibala menuju laut lepas.

“Mesin kapal rusak dan mereka terjebak badai. Keduanya terdampar di perairan Mentawai, Sumatera Barat,” ucap Ferry, Jumat (23/5/2025).

Keduanya berhasil diselamatkan nelayan asal Padang di perairan Labuhan Bajau. “Harapan keluarga nyaris pupus karena di hari keenam baru ditemukan. Proses evakuasi tidak mudah. Petugas Sat Polair menempuh 52 mil dengan perjalanan selama delapan jam. Gelombang lautnya cukup tinggi,” ujarnya.

Pemeriksaan kesehatan kedua nelayan langsung dicek pada Rabu (21/5/2025) di Pulau Tello. Keesokan harinya, nelayan diberangkatkan ke Pelabuhan Baru Teluk Dalam.

Pihak keluarga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada tim SAR serta warga Mentawai yang telah membantu proses penyelamatan.

Sementara itu, Basarnas mengimbau para nelayan untuk lebih waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem dan selalu memperhatikan informasi prakiraan cuaca sebelum melaut. “Keselamatan adalah prioritas utama. Kami minta nelayan untuk melengkapi diri dengan alat komunikasi dan pelampung demi mengantisipasi hal-hal darurat di laut,” ujar Kepala Basarnas.

Baca juga : Pagelaran Tim Kesenian Universitas Negeri Padang Bersama Perantau Minang Sumut Sukses

Komentar
Bagikan:

6 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan