Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Dermaga Tradisional Simalungun Terabaikan, Proyek Revitalisasi Dipertanyakan

Dermaga Tradisional Simalungun Terabaikan, Proyek Revitalisasi Dipertanyakan

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Simalungun pertengahan tahun 2024 sempat mengajukan dua revitalisasi Dermaga Tradisional Haranggaol dan juga Tigaraja Parapat kepada Bappenas RI guna tingkatkan konektivitas kapal tradisional di Danau Toba.

Dibaca Juga : Kompak di Tengah Perbedaan, Tiga Kontestan Pilkada Toba Jalin Silaturahmi Pasca Putusan MK

Revitalisasi pada kedua pelabuhan yang menjadi markas kapal-kapal tradisional itu pun telah disetujui oleh Bappenas RI, dengan instansi teknis Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. Namun hal ini pun tinggal wacana belaka.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Simalungun, Sabar P Saragih mengatakan perbaikan dua pelabuhan tradisional di bibir pantai Simalungun lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) Bappenas RI tahun anggaran 2025 sebesar Rp6 miliar untuk perbaikan. “Kabar dihapuskannya (pembatalan) revitalisasi kedua dermaga ini kita ketahui setelah mengikuti rapat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun,” ujar Sabar kepada wartawan, Selasa (11/2/25).

Dikatakan Sabar, berdasarkan rapat terakhir dengan Sekda, disampaikan revitalisasi kedua dermaga tersebut tidak jadi lantaran Bappenas menghapusnya. Bahkan juga, nasib program revitalisasi kedua dermaga tersebut masih menunggu arahan lanjutan pemerintah pusat. “Fix kayaknya tahun ini tidak bisa direvitalisasi. Kemungkinan tahun depan mungkin dianggarkan. Karena memang konsep yang kita tawarkan sudah jelas kebutuhannya,” kata Sabar.

Dikatakannya, revitalisasi yang diajukan itupun untuk meningkatkan fungsi pelabuhan seperti sedia kala, di mana kedua pelabuhan tersebut merupakan bagian penting bagi masyarakat petani dan juga mengangkut hasil kebun, angkutan barang, dan mobilitas manusia. 

Kadishub Simalungun menyatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya mencari solusi untuk menyelesaikan proyek revitalisasi ini. “Kami sedang mengupayakan tambahan anggaran dan memperbaiki koordinasi dengan pihak terkait. Harapannya, dalam waktu dekat, revitalisasi bisa dilanjutkan,” tegasnya.

Dibaca Juga : Pembangunan Menara Panggil di Lubuk Pakam Diresmikan Berkat Dukungan Wakil Bupati Labusel

Masyarakat pun berharap agar pemerintah serius menangani persoalan ini. Revitalisasi dermaga tidak hanya penting untuk meningkatkan perekonomian, tetapi juga untuk menjaga kelestarian budaya dan kearifan lokal di Simalungun. Sementara itu, nasib dua dermaga tradisional ini masih menjadi tanda tanya besar. Akankah proyek revitalisasi bisa diselamatkan, atau justru akan menjadi proyek mangkrak berikutnya? Hanya waktu yang akan menjawab.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan