Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Data BPS Tunjukkan Inflasi Cabai Merah Turun, Akademisi: Momentum Jaga Daya Beli Masyarakat

Data BPS Tunjukkan Inflasi Cabai Merah Turun, Akademisi: Momentum Jaga Daya Beli Masyarakat

Akademisi Universitas Simalungun, Raja M Nainggolan mengatakan Badan Pusat Statistik (BPS) Pematangsiantar dalam berita resmi statistik per 1 Oktober 2025 inflasi di Pematangsiantar bulan ke bulan berada di angka 0,47 persen, turun dari periode sebelumnya. Namun, secara year on year terhadap September 2024 inflasi berada di angka 4,51 persen.

Dibaca Juga : Pemkab Simalungun Lepas Ramadhan Fitra ke PON Beladiri 2025, Harumkan Nama Daerah di Kancah Nasional

“Lima komoditas dengan andil inflasi terbesar diantaranya cabai merah 0,5 persen, emas perhiasan 0,09 persen, cabai hijau 0,07 persen, daging ayam ras 0,06 persen, andaliman 0,05 persen,” ujarnya, Kamis (9/10/2025).

Raja menjelaskan baik per bulan maupun per tahun, komoditas cabai merah masih menjadi salah satu andil inflasi terbesar di Pematangsiantar. Inflasi pada komoditas cabai merah disebabkan oleh beberapa alasan.

“Permintaan pasar yang masih tinggi sedangkan pasokan cabai terbatas masih menjadi isu yang terjadi di pasar tradisional,” tuturnya.

Sedangkan di sisi produksi, terdapat berbagai masalah pada proses pengeringan cabai akibat cuaca yang tidak menentu sehingga mengganggu rantai pasok.

“Kabar baiknya adalah, pemerintah melalui kolaborasi Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara dan Bappelitbang Provinsi Sumatera Utara berencana membangun teknologi pengeringan modern atau solar dryer dome,” katanya

Ia menambahkan teknologi ini bertujuan untuk membantu petani dalam proses pengeringan pasca panen secara khusus yang berada di 7 kabupaten/kota yang merupakan sentra produksi cabai merah tertinggi yang ada di Sumatera Utara. Dengan adanya teknologi ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga cabai.

“Kenaikan harga cabai tentunya berdampak pola konsumsi di masyarakat. Namun dengan turunnya angka inflasi di periode ini, diharapkan daya beli masih tetap terjaga,” katanya.

Raja mengatakan selain solusi inovasi pertanian pada tahap produksi oleh Pemerintah Daerah Sumut, Pemko Pematangsiantar juga telah menggelar Gerakan Pangan Murah.

Dibaca Juga : Penemuan Mengejutkan di Polandia: Kerangka Manusia Kuno Tunjukkan Jejak Kristen Pertama di Eropa Timur

“Dengan berbagai solusi tersebut, inflasi jangka pendek dan jangka menengah dapat diatasi,” ucapnya.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan