Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Capai 3.155 Ton, Penyerapan Gabah Petani di Pematangsiantar Tunjukkan Kinerja Positif

Capai 3.155 Ton, Penyerapan Gabah Petani di Pematangsiantar Tunjukkan Kinerja Positif

Kepala Cabang Perum Bulog Pematangsiantar, Matius Sitepu mengatakan hingga pertengahan April 2025, penyerapan gabah petani sebanyak 3.155 ton, Selasa (15/4/2025). “Per hari ini, penyerapan gabah sebanyak 3.155 ton setara beras,” kata Matius.

Dibaca Juga : Polisi Ringkus Pelaku Curanmor di Pangkatan, Labuhanbatu, Modus Operandi Terungkap!

Matius mengatakan, penyerapan gabah di Kota Pematangsiantar menggunakan sistem transaksi pembelian langsung ke petani. Bulog membentuk tim untuk menjemput gabah.

“Kilang padi yang bekerja sama dengan Bulog hanya melakukan proses pengolahan gabah menjadi beras hasil giling. Kemudian beras tersebut disimpan di gudang Bulog. Jadi, penyerapan langsung ke petani,” ucapnya.

Bulog juga kerja sama dengan penggilingan padi, baik dengan skala besar maupun kecil. Kerja sama dengan penyuluh pertanian hingga Babinsa juga dilakukan untuk memonitoring titik panen.

“Untuk kendala besar tidak ada. Hanya teknis di lapangan seperti kendala angkutan dan lokasi penjemputan gabah di lokasi,” ucapnya. 

Para petani di Pematangsiantar menyambut baik program ini, karena harga pembelian gabah yang stabil membantu meningkatkan pendapatan mereka. , salah seorang petani di Kecamatan Siantar Martoba, mengungkapkan rasa syukurnya: “Alhamdulillah, gabah kami laku dengan harga bagus. Ini sangat membantu kami, terutama di musim panen seperti sekarang.”

Meski capaian ini patut diapresiasi, beberapa petani masih mengharapkan perluasan jangkauan penyerapan ke daerah pelosok dan peningkatan harga pembelian agar lebih menguntungkan. Pemerintah berjanji terus berkoordinasi dengan Bulog dan asosiasi petani untuk memaksimalkan program serupa di masa mendatang.

Dibaca Juga : Polisi Ringkus Pelaku Curanmor di Pangkatan, Labuhanbatu, Modus Operandi Terungkap!

Dengan realisasi penyerapan 3.155 ton gabah, Pematangsiantar menunjukkan komitmennya dalam mendorong perekonomian petani sekaligus menjaga stabilitas pangan. Ke depan, sinergi antara pemerintah, Bulog, dan petani diharapkan semakin kuat untuk mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan