BSU Resmi Disalurkan, Akademisi Langkah Tepat Jaga Daya Beli dan Pulihkan Ekonomi
Dunia tengah menghadapi berbagai guncangan besar. Perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung usai dan meningkatnya konflik di Timur Tengah menambah tekanan pada stabilitas global, termasuk sektor ekonomi.
Dibaca Juga : Kunker DPRD Sumut ke Sibolga, Wawako Kami Butuh Dukungan untuk Percepat Pembangunan
Di sisi lain, hubungan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China yang memanas, makin menambah ketidakpastian global.
Dalam situasi dunia yang pelik, kebijakan-kebijakan moneter dari sejumlah bank sentral utama yang makin ketat juga memberikan tekanan tambahan, terutama bagi negara-negara berkembang.
Akademisi Universitas Simalungun (USI), Dr. Darwin Damanik mengatakan Bantuan Subsidi Upah (BSU), termasuk dalam bentuk kebijakan fiskal.
“Kebijakan fiskal adalah tindakan pemerintah yang berkaitan dengan pengeluaran dan pendapatan termasuk pajak dan subsidi untuk mempengaruhi perekonomian,” ujarnya kepada Mistar, Rabu (9/7/2025).
Darwin menjelaskan BSU, sebagai bentuk subsidi, merupakan salah satu instrumen kebijakan fiskal yang digunakan pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu. “Seperti menjaga daya beli masyarakat dan menstimulasi perekonomian,” katanya.
Dibaca Juga : Pemkab Simalungun dan Polri Kompak Tanam Jagung, Dukung Swasembada Pangan Nasional
Ia menambahkan di saat perekonomian masyarakat lesu atau lemah daya beli atau terkena dampak dari kenaikan harga-harga barang, maka pemerintah melaksanakan kebijakan fiskal ini melalui BSU ini, agar perekonomian di daerah dapat terjaga.”Jadi kewajiban dari pemerintah untuk memberikan subsidi BSU ini,” tuturnya.






