Analisasumut.com
Beranda AKTUAL BMKG Imbau Nelayan dan Pelayar Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Nias

BMKG Imbau Nelayan dan Pelayar Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Nias

Nias – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan imbauan kewaspadaan bagi nelayan dan pelaku pelayaran di perairan Nias. Dalam siaran pers yang dirilis pada Minggu (15/6/2025), Prakirawan BMKG Kelas II Maritim Belawan, Rizki Fadhillah Pratama Putra, memperingatkan adanya potensi gelombang tinggi yang diperkirakan mencapai 1,25 hingga 2,5 meter pada periode Senin (16/6) hingga Selasa (17/6) di kawasan Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, perairan barat Nias, serta perairan barat Kepulauan Batu.

Rizki menegaskan bahwa nelayan sebaiknya menunda melaut jika kecepatan angin mencapai sekitar 15 knot dan gelombang melewati 1,25 meter, sedangkan kapal tongkang dan pelayaran niaga perlu ekstra hati-hati saat kecepatan angin menyentuh 16 knot atau gelombang setinggi 1,5 meter . Peringatan ini muncul di tengah situasi pola angin regional yang bervariasi, dengan kecepatan berkisar antara 6–21 knot di utara Indonesia dan 6–24 knot di selatan .

Kondisi ini tidak hanya membahayakan kapal kecepatan rendah, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan laut dan keterlambatan distribusi logistik di wilayah pesisir Sumatera Utara. BMKG menganjurkan agar seluruh pihak di sektor maritim secara rutin memantau prakiraan cuaca dan mengikuti arahan resmi dari BMKG melalui kanal maritim maupun pos lokal.

Baca juga : Komoditas Produksi ini Sumbang Andil Terhadap Nilai Tukar Petani di Sumut

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau para nelayan dan pelaku pelayaran (pelayar) agar mewaspadai potensi gelombang tinggi yang diperkirakan terjadi di perairan Nias pada Senin (16/6/2025) hingga Selasa (17/6/2025).

Dalam siaran pers yang disampaikan pada Minggu (15/6/2025), Prakirawan BMKG Kelas II Maritim Belawan, Rizki Fadhillah Pratama Putra, menyebutkan bahwa gelombang laut di perairan tersebut diprakirakan mencapai ketinggian antara 1,25 hingga 2,5 meter.

“Perahu nelayan diimbau waspada apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dan ketinggian gelombang 1,25 meter,” ujar Rizki.

Kemudian, Rizki juga mengimbau kapal tongkang supaya berhati-hati apabila kecepatan angin 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter.

“Tinggi gelombang 1,25–2,5 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia barat Kepulauan Nias, perairan barat Kepulauan Nias, serta perarian barat Kepulauan Batu,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rizki menjelaskan bahwa secara sinoptik, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bertiup dari timur ke selatan dengan kecepatan antara 6–21 knot.

“Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari tenggara dengan kecepatan 6–24 knot,” katanya.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan