Analisasumut.com
Beranda AKTUAL Binjai Darurat Sampah, Armada Tua Dan Bak Rusak Picu Masalah

Binjai Darurat Sampah, Armada Tua Dan Bak Rusak Picu Masalah

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Provinsi Sumatera Utara, Gubernur Bobby Nasution memimpin ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Bukit Barisan, Medan, pada Selasa (15/4/2025). Acara ini diawali dengan upacara penghormatan, peletakan karangan bunga di Tugu Makam Pahlawan, serta doa bersama untuk para pahlawan yang telah gugur.

Gubernur Bobby Nasution didampingi oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumut, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, konsul negara sahabat, serta pimpinan perangkat daerah Sumut. Mereka bersama-sama menaburkan bunga di sejumlah makam tokoh penting, termasuk makam mantan Pangdam Iskandar Muda M. Dali Yusuf, mantan Gubernur Sumut Raja Inal Siregar, dan Marahalim Harahap.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Bobby Nasution menyampaikan pentingnya mengenang jasa para pahlawan sebagai inspirasi untuk melanjutkan pembangunan di Sumatera Utara. Ia juga menyoroti kondisi pagar TMP Bukit Barisan yang mengalami kerusakan akibat akar pohon, dan menyatakan bahwa perbaikan pagar tersebut belum masuk dalam rencana kerja tahun 2025, namun akan direncanakan ke depannya.

Kota Binjai sedang menghadapi masalah serius dalam pengelolaan sampah. Dengan hanya 18 unit armada pengangkut dan 25 unit bak sampah, kapasitasnya jelas tak memadai. Parahnya, sebagian besar peralatan ini sudah berusia 15–20 tahun dan sering rusak.

Adi, Kepala Tim Angkutan Sampah DLH Kota Binjai, mengakui keterbatasan ini. “Armada kita cuma 18 unit, bak sampah 25, tapi semuanya sudah tua rata-rata 15-20 tahun,” ujarnya saat berbincang dengan Waspada.id di halaman kantor DLH. Ia menambahkan, idealnya Binjai butuh 24 armada dalam kondisi prima.

Persoalan ini diperparah dengan bak sampah tanpa penutup. Sampah mudah berhamburan, menimbulkan bau tak sedap, dan mengganggu kenyamanan warga serta pengguna jalan. Meski DLH sudah mengajukan anggaran untuk peralatan baru setiap tahun, hingga kini belum ada realisasi.

Baca juga : HUT Sumut, Gubernur Bobby Nasution Ziarah ke Makam Pahlawan

“Sudah diajukan tiap tahunnya, tapi tak kunjung ditindaklanjuti,” keluh Adi. Bahkan, anggaran perbaikan yang ada pun tak mencukupi. “Ada dana, tapi jumlahnya sangat terbatas,” jelasnya.

Tak hanya alat yang bermasalah, perlengkapan petugas kebersihan juga minim. Sebagian belum memiliki helm, sepatu, dan sarung tangan standar. “Kalau ada anggaran, pasti kami prioritaskan untuk itu,” kata Adi.

Seorang pekerja angkutan sampah mengeluh, “Mobil sering mogok karena sudah tua, tapi kami dipaksa angkut sampah lebih banyak,” kata pekerja pengangkut sampah.

Situasi yang dialami DLH Kota Binjai memperlihatkan betapa daruratnya situasi pengelolaan sampah di Kota Rambutan tersebut.

Dengan kondisi ini, pemerintah kota setidaknya segera mengevaluasi sistem pengelolaan sampah. Penambahan armada, perbaikan bak sampah, dan peningkatan anggaran menjadi solusi mendesak. Tanpa langkah cepat, masalah ini akan terus membebani lingkungan dan kualitas hidup warga. 

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan