BI Resmikan 30 UMKM Unggulan Simalungun, Siap Dongkrak Ekonomi Daerah
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Pematangsiantar memperkuat keahlian berwirausaha bagi 30 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah kerja Sisibataslabuhan yang tergabung dalam program Wirausaha Unggulan Bank Indonesia (WUBI).
Dibaca Juga : Pemko Sibolga Resmi Buka Pelatihan LP3-PKK 2025, Fokus Tingkatkan Kompetensi Keluarga
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 masih berada pada level positif, meski menunjukkan sedikit perlambatan. Pada triwulan pertama, pertumbuhan tercatat sebesar 4,87% (yoy), meningkat menjadi 5,12% pada triwulan kedua, lalu sedikit melambat ke 5,04% di triwulan ketiga.
Dari sisi konsumsi rumah tangga, pertumbuhan mencapai sekitar 4,89%, sementara ekspor barang dan jasa tumbuh kuat di kisaran 9,91%. Namun, tekanan terhadap daya beli masyarakat serta masih terbatasnya investasi menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi domestik belum sepenuhnya optimal.
“Kondisi ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa penguatan sektor riil, khususnya UMKM, memiliki peran yang sangat strategis. Melalui program WUBI, kita berupaya melahirkan wirausaha tangguh yang mampu menjadi penggerak ekonomi daerah, memperkuat daya saing, dan menjaga momentum pertumbuhan nasional agar tetap berkelanjutan,” ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Pematangsiantar, Ahmadi Rahman, Kamis (13/11/2025).
Melihat tantangan ekonomi tersebut, Kantor Perwakilan BI Pematangsiantar terus berkomitmen memperkuat fondasi ekonomi daerah, salah satunya melalui program Wirausaha Bank Indonesia (WUBI).
Ahmadi menjelaskan, BI Pematangsiantar sebagai representasi BI di delapan wilayah kerja di Sumatera Utara (Sumut), yakni Pematangsiantar, Simalungun, Batu Bara, Tanjungbalai, Asahan, Labuhanbatu Utara (Labura), Labuhanbatu, dan Labuhanbatu Selatan (Labusel), sejak beberapa tahun terakhir telah melaksanakan program WUBI dan Onboarding UMKM.
Baca Juga:
“Program WUBI dirancang untuk menciptakan wirausaha baru yang tangguh dan mandiri, dengan menyasar berbagai kelompok masyarakat di berbagai sektor usaha seperti industri pengolahan, pertanian, perdagangan, serta mempersiapkan UMKM menghadapi persaingan di era digital,” jelasnya.
Program ini tidak hanya berupa pelatihan, tetapi juga proses pembinaan menyeluruh, mulai dari seleksi ketat calon peserta, bootcamp penguatan kapasitas dan karakter kewirausahaan, hingga pendampingan intensif selama tiga bulan oleh mentor dan praktisi bisnis berpengalaman. “Hari ini kita melaksanakan pengukuhan simbolis WUBI Batch IV 2025 dan Onboarding UMKM,” tambahnya.
Dari 30 UMKM peserta program WUBI, hasilnya sangat menggembirakan. Selama tiga bulan pendampingan, rata-rata omzet peserta meningkat signifikan.
“Dibandingkan dengan sebelum mengikuti program, omzet pada bulan Agustus, September, dan Oktober masing-masing meningkat sebesar 50,28%, 52,05%, dan 59,87%. Semoga capaian positif ini terus berlanjut dan meningkat secara konsisten di periode berikutnya,” tuturnya.
Ia menegaskan, pengukuhan simbolis ini bukan sekadar seremoni, melainkan amanah bagi para wirausaha binaan untuk menerjemahkan peluang di tengah tantangan ekonomi global menjadi pertumbuhan nyata di tingkat mikro.
Sementara itu, Agung, pemilik Bubur Pendekar Siantar yang menjadi salah satu peserta WUBI, mengaku banyak belajar dari program tersebut. “Di awal saya merasa sudah hebat, tapi setelah mengikuti WUBI, saya sadar masih banyak hal yang harus dipelajari. Sekarang omzet usaha saya mulai berkembang,” ucapnya.
Dibaca Juga : Sat Lantas Polres Sibolga Hadirkan Program “Polantas Menyapa” untuk Wujudkan Budaya Tertib Lalu Lintas
Peserta lainnya, Taruli Pasaribu, juga mengucapkan terima kasih atas dukungan BI Pematangsiantar. “Harapan saya, semoga program WUBI terus meningkat setiap tahun. Terima kasih sudah mendukung brand lokal sampai sejauh ini,” katanya.
Artikel Terkait
